Jakarta (Antara Bali) - Politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Ferry Mursyidan
Baldan, membantah calon presiden Joko Widodo (Jokowi) keceplosan
kampanye saat memberikan sambutan dalam pengundian nomor urut
capres-cawapres di Gedung KPU Pusat, Jakarta, Minggu.
"Pak Jokowi tidak keceplosan, dia berbicara terukur kok. Dia kalau
pidato kan memang singkat, tidak suka yang panjang-panjang. Semua
pernyataan dia kemarin itu, dalam kontrol dia kok," kata Ferry saat
dihubungi ANTARA, di Jakarta, Senin.
Sebelumnya, saat pengundian nomor urut Pilpres Minggu (1/6), Jokowi
dituding dan diduga melakukan curi start kampanye ketika dirinya
mendapat kesempatan memberikan sambutan oleh KPU. Jokowi dan JK pada
kesempatan itu mendapatkan nomor urut dua.
"Nomor dua merupakan simbol keseimbangan, ada mata kanan ada mata
kiri, ada telinga kanan ada telinga kiri, ada tangan kanan ada tangan
kiri. Untuk menuju kepada Indonesia yang penuh harmoni dan keseimbangan,
pilihlah nomor dua," kata Jokowi kala itu.
Ferry memberikan argumentasinya bahwa saat itu Jokowi diberikan
panggung oleh KPU untuk berbicara. Jika pernyataan Jokowi itu disebut
sebagai curi start kampanye maka seharusnya tim pendukung juga dilarang
KPU membawa spanduk-spanduk bertuliskan nomor urut yang identik dengan
media kampanye.
"Pak Jokowi itu kan diberikan panggung oleh KPU untuk berbicara
maka itu wujud ekspresinya yang mendapatkan nomor urut dua, dan menurut
saya kemarin itu sudah dalam suasana soft campaign. Kalau
pernyataan pak Jokowi disebut kampanye, pihak lain juga kampanye
nyanyi-nyanyi, angkat-angkat nomor urut satu," kata Ferry.
Meskipun demikian anggota tim advokasi Prabowo-Hatta,
Habiburokhman, tetap menyebut pernyataan Jokowi memenuhi unsur kampanye,
karena menyebut visi misi dalam kalimat Indonesia penuh harmoni dan
melakukan ajakan memilih nomor urut dua. Padahal jadwal kampanye baru
boleh dilakukan mulai 4 Juni 2014.
Habiburokhman pun berencana melaporkan Jokowi ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) hari ini.
Menanggapi ini Ferry mengatakan pihaknya akan menghormati keputusan tim Prabowo-Hatta untuk melaporkan Jokowi ke Bawaslu.
"Silahkan saja melaporkan, kita menghormati, itu kan hak mereka.
Tapi tentu ini berlebihan dan menjadi aneh kalau laporan itu disampaikan
tim kompetitor, karena yang namanya kompetitor kan semangatnya tidak
memperbolehkan ini itu kepada tim lawan. Seharusnya kalau memang ada
pelaporan ke Bawaslu ya oleh masyarakat," ujar Ferry. (WDY)
Politisi Nasdem Bantah Jokowi Keceplosan Kampanye
Senin, 2 Juni 2014 12:37 WIB