Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak 1.650 pelajar wanita mulai dari taman kanak-kanak (TK) hingga perguruan tinggi (PT) akan menunjukkan kebolehan menari Pendet (tari selamat datang) untuk memeriahkan pembukaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXIII-2010 di GOR Ngurah Rai, Denpasar.
"Mendiknas Mohammad Nuh dan utusan mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia akan menghadiri pembukaan PIMNAS pada Rabu (21/7) pagi," kata Ketua Jurusan Seni Tari Fakultas Seni Pertunjukkan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar I Nyoman Cerita SST MFA di Denpasar Selasa.
Pelatih ribuan penari itu mengatakan ribuan pelajar wanita yang akan membawakan Tari Pendet tersebut bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Saraswati Denpasar yang kali ini bertindak sebagai tuan rumah pertemuan tingkat nasional.
Alumnus Program S-2 Bidang Studi Koreografi University Of California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat itu memerlukan waktu beberapa minggu untuk mempersiapkan ribuan wanita dalam berbagai kelompok umur untuk bisa membawakan Tari Pendet dengan baik.
Latihan yang diiringi alunan instrumen musik tradisional Bali (gamelan) yang melibatkan 40 penabuh juga dari Yayasan Saraswati Denpasar itu sudah beberapa kali melakukan latihan di tempat berlangsungnya pembukaan PIMNAS XXIII.
Ia menjelaskan bahwa latihan dan persiapan Tari Pendet itu telah dilakukan secara baik dengan harapan seluruh peserta dapat menunjukkan kebolehannya menari Pendet dengan baik.
Tari Pendet itu pernah diklaim sebagai milik Malaysia yang disiarkan sebagai upaya promosi pariwisata negara tersebut, padahal sesungguhnya Tari Pendet yang terlahir dan berkembang di Bali itu tercatat cukup memasyarakat sejak lebih dari setengah abad silam.
Tak lama setelah diciptakan oleh dua seniman Bali pada tahun 1950, Tari Pendet langsung memasyarakat karena kerap dipakai menyambut kehadiran tamu-tamu penting di Pulau Dewata.
Menurut Nyoman Cerita Sederet, tamu penting pada tahun 1950-an, termasuk kedatangan Presiden Soekarno dan Wapres Bung Hatta, kerap disambut Tari Pendet begitu mereka menginjakkan kaki di Bandara Ngurah Rai atau di kantor gubernuran di Denpasar.
Sehubungan dengan sering ditampilkannya di depan presiden dan tamu negara lainnya itu tidak mengherankan bila Tari Pendet begitu cepat memasyarakat, bahkan dikagumi berbagai kalangan dari belahan dunia.
"Dari catatan yang ada, Tari Pendek digagas dua seniman kelahiran Desa Sumertha, Kota Denpasar, yakni I Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng. Kedua seniman itu yang pertama kali mencetuskan Tari Pendet dengan menampilkan empat orang penari wanita," ucapnya.(*)