Denpasar (Antara Bali) - Guru Besar Universitas Udayana, Prof. Dr. Wayan Windia menegaskan, pengembangan bisnis dalam kawasan subak sangat diperlukan sebagai upaya mempertahankan keberlanjutan organisasi pengairan tradisional bidang pertanian di Pulau Dewata.
"Sinergi sektor pertanian dengan pariwisata (agrowisata) yang mulai dirintis di Bali perlu pembinaan yang lebih intensif dari instansi teknis," kata Prof Windia yang juga Ketua Pusat Penelitian Subak Unud di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan, selain pembinaan secara terus menerus juga memerlukan adanya tenaga pendampingan dalam pengembangan teknologi untuk mempertahankan kesinambungan organisasi subak.
Potensi subak sebagai komunitas bisnis agrowisata sangat besar, karena telah terbukti pengembangan agrowisata di sejumlah subak telah membuahkan hasil.
Sejumlah petani yang terhimpun dalam Kawasan subak Ceking, Tegallalang, Kabupaten Gianyar, di Kawasan Jatiluwih, Penebel, Kabupaten Tabanan, dan Kawasan Subak Lodtunduh, Ubud, Kabupaten Gianyar yang baru mulai menerapkan hal itu.
Demikian pula Subak Jatiluwih, Kabupaten Tabanan sudah ada kesepakatan dari kalangan petani untuk tetap mempertahankan lahan pertanian sebagai kawasan sawah. "Kesepakatan itu muncul dari petani, meskipun petani (subak) tidak mendapatkan uang sepeserpun dari tiket masuk ke kawasan subak yang telah diakui sebagai warisan budaya dunia (WBD), ujar Prof Windia.
Prof Windia menambahkan, tenaga pendampingan yang diperlukan petani untuk kepentingan pengembangan teknologi, agar subak mampu mengembangkan pupuk, dan bibit secara mandiri.
Selain itu mampu mengembangkan teknologi pasca panen dan pengolahan hasil. Dengan demikian di masa depan, subak tidak saja diikat dan dipersatukan oleh kekuatan sosial (gotong royong) dan budaya (ritual agama), namun juga harus diikat dan dipersatukan oleh kegiatan ekonomi-bisnis.
Kegiatan ekonomi itu antara lain berupa wadah ekonomi koperasi tani maupun agowisata, sekaligus juga diikat dan dipersatukan oleh kekuatan implementasi teknologi. Pengembangan kelembagaan seperti ini sangat penting maknanya, untuk memperkuat lembaga yang bersangkutan dalam menghadapi perkembangan sosial di sekitarnya, harap Prof Windia. (WDY)
Pengembangan Bisnis dalam Kawasan Subak
Selasa, 13 Mei 2014 13:53 WIB