Jakarta (Antara Bali) - Raditya Dika memulai debutnya sebagai sutradara lewat film
Marmut Merah Jambu yang diangkat dari buku karyanya dengan judul yang
sama.
Marmut Merah Jambu merupakan buku ketiga dari Raditya Dika yang
diangkat menjadi film oleh Starvision tentang kisah cinta pertama
Raditya Dika saat duduk dibangku SMA.
"Menyutradarai film Marmut Merah Jambu adalah pengalaman berharga
untuk saya karena ini film pertama yang saya sutradarai, selain menjadi
pemain dan penulis skenario," kata Dika usai acara penayangan perdana
film Marmut Merah Jambu di Jakarta, Selasa (6/5).
Sebagai pengalaman pertamanya menyutradarai film, Dika justru
mengaku tidak banyak kesulitan. Menurutnya, menjadi sutradara sekaligus
penulis skenario justru memberikannya banyak kemudahan yakni visi akan
filmnya bisa tertuang tanpa perantara.
"Yang saya perankan karakter diri sendiri. Skenario juga bikin
sendiri, jadi itu yang memudahkan. Sudah ada bayangan filmnya mau
diapain saja," jelas Dika.
Dika mengaku modalnya sebagai sutradara dari pengalamannya
menyutradarai serial televisi yang juga ia perankan yakni Malam Minggu
Miko serta belajar dari sutradara-sutradara pada dua film sebelumnya,
Cinta Brontosaurus dan Manusia Setengah Salmon.
"Ini merupakan hasil pembelajaran semua. Pengalaman sebelumnya saar
saya menyutradarai sekaligus main di Malam Minggu Miko. Belajar (jadi
sutradara) asal nyebur saja karena dari serial Malam Minggu Miko juga
tidak ada pengalaman (jadi sutradara). Kuncinya belajar, belajar, dan
belajar," tutur Dika.
Film Marmut Merah Jambu dibanjiri pemain pendukung dari artis
ternama seperti Tio Pakusadewo, Jajang C Noer, Bucek, Dewi Irawan,
Rowiena Sahertian, Pandji Pragiwaksoni, Audrey Papilaja, dan Feby
Febiola.
Serta pemain muda seperti Cristoffer Nelwan, Julian Liberty, Anjani
Dina, Sonya Pandarmawan, Franda, Mohammed Kamga, Axel Matthew Thomas,
Adipati Dolken, Kevin Julio, Sheryl Sheinafia dan lainnya.
Dika mengaku ketagihan menjadi sutradara meskipun dari semua profesi
yang pernah ia lakoni, Dika lebih memilih menjadi penulis dan disebut
sebagai pencerita.
"Jadi sutradara menyenangkan paling repotnya harus memikirkan semua
aspek kreatif seperti kostum misalnya. Nagih ya, kalau ada script yang
cocok tertarik juga sutradarai," ujar Dika.(WDY/ADT)
Raditya Dika Sutradarai Film Marmut Merah Jambu
Rabu, 7 Mei 2014 9:01 WIB
Menyutradarai film Marmut Merah Jambu adalah pengalaman berharga untuk saya karena ini film pertama yang saya sutradarai, selain menjadi pemain dan penulis skenario"