Jakarta (Antara Bali) - Harga kebutuhan pokok relatif terkendali selama April 2014
sehingga terjadi deflasi 0,02 persen selama kurun waktu, kata Kepala
Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin.
Saat menyampaikan
keterangan pers tentang data-data ekonomi terbaru di Jakarta, Jumat, ia
menjelaskan memasuki masa panen pada April 2014, pasokan bahan pangan
mencukupi dan tidak ada hambatan berarti dalam distribusinya sehingga
harganya terkendali.
Ia mengatakan, kelompok bahan makanan memberikan andil deflasi
0,22 persen selama kurun waktu itu, diikuti kelompok sandang yang
mencatatkan deflasi sebesar 0,02 persen.
Sementara kelompok
pengeluaran lainnya menyumbang inflasi. Kelompok makanan jadi, minuman,
rokok dan tembakau menyumbang inflasi
0,07 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar
menyumbang inflasi
0,06 persen.
Kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan ikut
menyumbang andil inflasi 0,04 persen, kelompok kesehatan 0,03 persen
serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,02 persen.
Suryamin menambahkan dari 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK)
sebanyak 43 kota mengalami inflasi dan sebanyak 39 kota mengalami
deflasi.
Deflasi tertinggi terjadi di Jayapura yaitu mencapai 1,79 persen dan deflasi terendah terjadi di Lhokseumawe 0,01 persen.
"Sedangkan, inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang 1,57
persen dan inflasi rendah di Jember serta Samarinda 0,01 persen," kata
Suryamin.
Inflasi tahun kalender
Menurut BPS,
inflasi tahun kalender Januari-April 2014 tercatat mencapai 1,39 persen
dan inflasi secara tahunan (year on year) mencapai 7,25 persen.
Inflasi komponen inti pada April tercatat 0,24 persen dan secara tahunan mencapai 4,66 persen.
Sementara, inflasi inti tercatat 0,14 persen, inflasi harga diatur
pemerintah mencapai 0,06 persen, dan harga bergejolak ikut menyumbang
deflasi seperti inflasi umum, yaitu 0,22 persen.
Suryamin menjelaskan pada April sering terjadi inflasi kecil atau
deflasi, yang terlihat dari pencapaian inflasi pada 2010 yang tercatat
sebesar 0,15 persen, namun pada 2011 terjadi deflasi 0,31 persen.
Tren tersebut berlanjut pada 2012 ketika BPS mencatat terjadi
inflasi sebesar 0,21 persen dan pada 2013 kembali mencapai deflasi 0,1
persen. (WDY)
Deflasi April karena Harga Relatif Terkendali
Jumat, 2 Mei 2014 13:04 WIB