Mangupura (Antara Bali) - Sebanyak 40 orang anggota kelompok sadar wisata mengikuti kursus Bahasa Inggris di Desa Munggu, Kabupaten Badung.
Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Badung Helinawati di Mangupura, Rabu, mengatakan bahwa kursus itu dilaksanakan sebanyak 24 kali pertemuan pada 23 April - 16 Juni 2014 dengan materi percakapan praktis Bahasa Inggris, tata bahasa, kebijaksanaan kepariwisataan Bali, Sapta Pesona, dan Sadar Wisata.
Dipilihnya Desa Munggu sebagai tempat kursus karena dianggap sebagai desa wisata yang memiliki beragam tradisi, di antaranya "mekotek" dan "ogoh-ogoh" yang ramai dikunjungi wisatawan.
"Dengan digelarnya pelatihan Bahasa Inggris ini bisa memberikan motivasi untuk meningkatkan sumber daya manusia yang dapat mendukung perkembangan sektor pariwisata di Desa Munggu," ujarnya.
Selain itu, Kabupaten Badung memiliki potensi kepariwisataan yang cukup besar sehingga dipandang perlu menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional agar mampu mengembangkan kepariwisataan ini secara berkelanjutan.
Menurut dia, dengan mampu menguasai bahasa asing akan mampu melakukan komunikasi dengan baik serta dapat memberikan informasi yang tepat dan benar mengenai obyek pariwisata kepada wisatawan berlibur ke Pulau Dewata.
Senada dengan hal itu, I Gusti Ngurah Ary Wisnawan selaku Ketua Panitia mengatakan, kursus Bahasa Inggris di Desa Munggu tersebut bertujuan untuk meningkatkan SDM desa setempat agar mempunyai keterampilan dan keahlian dalam berbahasa asing, mampu memandu dan memberikan informasi kepada wisatawan mancanegara dengan baik dan santun.
Sementara itu, Perbekel Desa Munggu I Ketut Darta memberikan apresiasi kepada Pemkab Badung yang sudah memperhatikan Desa Munggu dengan memberikan kursus Bahasa Inggris.
"Masyarakat Desa Munggu sangat membutuhkan program inovatif seperti kursus Bahasa Inggris ini karena wilayahnya sangat berdekatan dengan obyek pariwisata seperti Kuta, Taman Ayun dan Tanah Lot serta memiliki potensi pariwisata seperti pantai yang asri, sawah yang membentang luas serta adanya tradisi moketek sehingga sering dikunjungi wisatawan mancanegara," ujarnya.
Dengan adanya fasihnya masyarakat Desa Munggu berbahasa Inggris diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. (M038/WRA)