Jakarta (Antara Bali) - Penjualan properti di Indonesia melemah pada awal tahun 2014,
mengikuti pergerakan siklus pasar properti yang menunjukkan penurunan
setelah terjadinya peningkatan pesat pembelian properti pada tahun-tahun
sebelumnya.
"Penjualan properti awal tahun 2014 merosot 49 persen," kata
Direktur Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda dalam keterangan
tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, sejak awal tahun 2013 pihaknya telah memprediksi akan
terjadi perlambatan pasar properti dan perumahan di tahun 2014, menyusul
telah tingginya harga properti.
Ali Tranghanda berpendapat bahwa melemahnya pasar properti karena memasuki kejenuhan pasar pada awal tahun 2014.
"Siklus pasar yang terjadi merupakan sebuah pergerakan siklus yang
normal setelah peningkatan pertumbuhan harga properti mencapai puncaknya
di semester dua tahun 2013," kata Direktur Indonesia Property Watch.
Ia juga mengingatkan bahwa harga tanah di beberapa proyek perumahan
terjadi perlambatan atau pertumbuhan yang relatif rendah, yaitu 20--25
persen dan diprediksi terus melambat satu--dua tahun ke depan.
Sebelumnya, penjualan sektor properti Indonesia pada 2014
diperkirakan melambat sementara kondisi ekonomi makro akan membaik, kata
Managing Director Corporate Strategy & Services Sinar Mas Land,
Ishak Chandra.
"Penjualan akan melambat pada 2014 karena berbagai faktor," kata Ishak Chandra di Jakarta, Senin (10/3).
Menurut Ishak, sejumlah faktor yang mengakibatkan perlambatan
tersebut pada 2014 antara lain karena kebijakan "loan to value" (LTV)
dari Bank Indonesia serta adanya penyelenggaraan pemilihan umum
(Pemilu).
Namun ia juga mengemukakan bahwa dari sisi perekonomian makro,
Indonesia dinilai akan terus membaik dengan pertumbuhan di atas lima
persen.
Padahal hanya sedikit saja negara yang diperkirakan tingkat
pertumbuhan ekonominya akan dapat melampaui Indonesia pada 2014 seperti
China dan Filipina.
Ia memaparkan indikator lain yang menunjukkan bahwa perekonomian
membaik adalah pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dari 5,5--5,9
persen pada tahun 2013 menjadi 5,8--6,2 persen pada 2014.
Sejumlah indikasi lainnya yang bakal menunjukkan perbaikan ekonomi
adalah inflasi yang diperkirakan menurun dari 9,8 persen pada 2013
menjadi 4,5 persen pada 2014, dan suku bunga acuan yang diprediksi
menurun dari 7,25 persen pada 2013 menjadi 5,5 persen pada 2014.(WDY)
Penjualan Properti Melemah
Selasa, 15 April 2014 10:12 WIB