Denpasar (Antara Bali) - Ratusan kapal pengangkut barang dan penangkap ikan bersandar di Pelabuhan Benoa, Denpasar, saat Hari Raya Nyepi, Senin.
Demikian juga dengan jutaan unit kendaraan bermotor tidak beroperasi hingga Selasa (1/4) pukul 06.00 Wita saat umat Hindu di Bali menjalani ritual Catur Brata Penyepian dengan tidak bekerja (amati karya), tidak menyalakan api (amati geni), tidak bepergian (amati lelungan), dan tidak mencari kesenangan (amati lelanguan).
Upaya itu mendapat dukungan dari majelis lintas agama dan keagamaan di daerah ini yang telah mengeluarkan seruan bersama untuk menyukseskan pelaksanaan Hari Suci Nyepi tersebut.
Pada saat Nyepi, enam pelabuhan laut di Bali ditutup total. Demikian pula dengan bandar udara.
Puluhan kapal penyeberangan melayani Pelabuhan Gilimanuk untuk menghubungkan transportasi Bali-Jawa dan sebaliknya tidak beroperasi sejak Minggu (30/3) pukul 23.00 waktu setempat dan baru dibuka kembali Selasa (1/4).
Pemerintah Provinsi Bali, pemerintah kabupaten (Pemkab) dan pemerintah kota (Pemkot) juga tidak ada mengeluarkan izin dispensasi bagi siapapun untuk bisa menggunakan kendaraan bermotor.
Dispensasi itu kecuali bisa dikeluarkan oleh Bendesa adat (desa pekraman) kepada warganya yang mendesak, karena sakit atau melahirkan ke rumah sakit.
Oleh sebab itu instansi pemerintah yang mengemban tugas kemasyarakatan seperti rumah sakit, Dinas Pemadam Kebakaran, PT PLN dan karyawan hotel itu menyiapkan petugasnya di tempat kerja sehari sebelum hingga sehari sesudah Nyepi. (M038)
Ratusan Kapal Bersandar Di Pelabuhan Benoa
Senin, 31 Maret 2014 11:26 WIB