Denpasar (Antara Bali) - Caleg perempuan Kota Denpasar, Bali, akan tetap mempertahankan konsep "Tri Hita Karana" yang perlu dijaga dalam setiap aspek kehidupan yang sudah ditanamkan sejak dahulu.
"Bali sebagai destinasi wisata berbudaya harus mempertahankan filosofi `Tri Hita Karana` itu dimana menciptakan hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam, dan antarsesama," ujar Caleg Partai Nasdem Dapil Denpasar Barat, Made Ari Dianti di Denpasar, Jumat.
Pernyataan itu disampaikannya dalam diskusi caleg perempuan atas kerja sama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, didukung UNDP dan LKBN Antara yang dipusatkan di Hotel Istana Rama Pantai Kuta, Badung.
Ia mengatakan filosofi dan konsep kehidupan yang cocok dengan program pembangunan berkelanjutan yang memanifestasikan nilai-nilai manusia, masyarakat dan alam.
"Apabila terpilih menjadi wakil rakyat, saya akan fokus di bidang kebudayaan yang mempertahankan filosofi masyarakat Bali "Tri Hita Karana", "Tatwam Asi" yang artinya kamu adalah aku, dan hukum karma yang menjadi karakter masyarakat Bali," ujarnya.
Putri Bali kelahiran Denpasar 31 Desember 1987 ini menjelaskan bahwa generasi muda cenderung mengadopsi budaya luar yang akan mengakibatkan budaya lokal akan terpinggirkan sehingga perlu adanya pendidikan tentang budaya.
"Kebanyakan generasi muda kita memakan mentah-mentah budaya luar tanpa memfilternya terlebih dahulu. Contohnya perilaku sex bebas," ujar perempuan yang bekerja sebagai pengantar tamu mancanegara itu.
Ni Luh Putu Lakshemi Mayuni, Caleg Partai Nasdem Dapil Denpasar Selatan mengatakan bahwa konsep tersebut perlu ditanamkan sejak dini agar anak-anak mampu menjaga lingkungan terutama dari keluarga dan mampu menyosialisasikan diri dengan teman sejawatnya.
"Konsep tersebut harus dipertahankan terutama dalam program saya di bidang pendidikan," ujar Putri Bali kelahiran Denpasar 19 Mei 1979 itu.
Lakshemi, ibu dari tiga anak ini juga memiliki visi dan misi membantu anak yang berkemampuan khusus, seperti autis yang kurang mendapat perhatian yang juga menjadi bagian konsep "Tri Hita Karana" tersebut.
Hal yang sama dikatakan Caleg Partai Gerindra Kota Denpasar, Dapil Denpasar Selatan, Siti Hodijah mengatakan bahwa konsep tersebut juga dapat dilakukan dengan hubungan manusia dengan lingkungan.
"Visi dan misi saya dalam mempertahankan konsep tersebut akan menggiatkan program lingkungan yang sampai saat ini kurang mendapat perhatian," kata Perempuan pengusaha biro perjalanan wisata ini juga menyatakan sebagai kota wisata, Kota Denpasar itu.
Putri Bali kelahiran Denpasar 24 Desember 1963 itu juga menambahkan bahwa sebagai manusia harus menjaga hal terkecil dalam lingkungan, seperti menjaga kebersihan di rumah dan lingkungan sekitarnya.
"Konsep tersebut harus kita jaga dan pertahankan sebagai wujud hubungan manusia dengan lingkungan," ujarnya. (WDY)
Caleg Perempuan Pertahankan Konsep "Tri Hita Karana"
Jumat, 28 Maret 2014 13:52 WIB