Kuta (Antara Bali) - Dua caleg perempuan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Provinsi Bali Ida Cesilia dan Ni Wayan Adriani menolak diskriminasi dalam dunia pendidikan yang tidak memihak kaum hawa.
"Sebagai warga negara harus memperoleh pendidikan yang sama dari Sabang sampai ke Merauke, jangan dibedakan laki-laki dan perempuan dalam memperoleh pendidikan karena sudah dijamin undang-undang," ujar Ida Cesilia, caleg DPR-RI dari PKPI Dapil Bali di Kuta, Kamis.
Ia mengatakan masyarakat masih menganggap dunia pendidikan sebatas diberikan kepada anak laki-laki saja. Namun, seharusnya diberlakukan secara adil.
Putri Papua kelahiran Jayapura 29 Januari 1960 itu juga mengatakan, pemerintah masih sebatas menyediakan pendidikan, namun belum membangun fasilitasnya secara baik, sehingga anak-anak lebih menyukai sekolah swasta, karena dinilai lebih baik secara kualitas dan fasilitasnya.
"Ini menjadi fokus saya dan berkonsentrasi dalam dunia pendidikan sehingga semampu mungkin menciptakan biaya pendidikan terjangkau," ujar perempuan dosen luar biasa yang memiliki filosofi hidup `setiap hari adalah hari baru` itu.
Perempuan yang banyak berkiprah memperjuangkan kebudayaan tersebut menjelaskan, apabila terpilih menjadi wakil rakyat akan berusaha memperjuangkan dunia pendidikan sebaik dan semurah mungkin.
Ia mengakui akan banyak hambatan dalam melakukan perubahan jika menjadi wakil rakyat. Namun, peran perempuan harus berani bersikap tegas dalam memimpin negara dan keterwakilan dalam legislatif dapat sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat
"Kita harus mengakui politik di negara ini belum mampu mengakomodir kepentingan perempuan," ujarya.
Hal senada dikatakan Wayan Adriani, Caleg PKPI Dapil 5 Denpasar Selatan juga menyatakan menolak diskriminasi pendidikan dan meminta pemerintah tidak perlu mensubsidi BBM. Namun, mengalihkan subsidi tersebut untuk anggaran pendidikan yang lebih luas dan adil bagi warga negara.
"Saat ini lapangan pekerjaan untuk wanita masih minim di Indonesia, sehingga banyak yang memilih bekerja di luar negeri," ujar Putri Bali kelahiran Denpasar 29 April 1970 itu.
Adriani ibu satu anak itu menganggap anak laki laki dan perempuan harus mendapat pendidikan yang sama sehingga mampu menghapus sistem patriakal.
Apabila anak wanita mendapat pendidikan sama seperti anak laki-laki maka dia akan kuat dan berani dalam mengambil keputusan dengan tegas.
Selain itu, peran serta caleg perempuan hendaknya mampu membuat wadah pendidikan sehingga para generasi bangsa terutama kaum hawa mampu menjadi lebih cerdas dan tegas.
"Untuk meningkatkan pendidikan yang cerdas dan tegas itu kita boleh mengadopsi dari luar seperti kebiasaan tepat waktu dalam segala hal," ujarnya. (WDY)
Caleg Perempuan PKPI Tolak Diskiriminasi Pendidikan
Jumat, 28 Maret 2014 7:52 WIB