Jakarta (Antara Bali) - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku
sudah berupaya mensosialisasikan peraturan kepada para kader dan
simpatisan, mengenai larangan berkampanye yang melibatkan anak-anak.
Partai
nomor urut tiga itu mengklaim banyaknya anak-anak pada rapat akbar
kampanye nasional Minggu (16/3) kemarin, merupakan ihwal yang tidak
disengaja, dan panitia juga sudah mengantisipasi dengan menyediakan
sembilan posko penitipan anak.
"Kami menilai
mungkin hal itu karena banyak kader PKS yang tidak bisa menitipkan
anaknya dahulu, atau karena tidak punya pembantu. Namun, kami sudah
sosialisasikan mengenai peraturan itu kepada kader," kata Sekretaris
Jenderal DPP PKS Taufik Ridho kepada ANTARA News di Jakarta, Senin.
Untuk
kampanye selanjutnya, PKS berjanji akan lebih berusaha keras untuk
melarang kader dan simpatisannya melibatkan anak-anak dalam kampanye,
sesuai Pasal 15 UU No 23/2002 tentang Perlindungan Anak.
Pasal tersebut mengatur bahwa setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari "penyalahgunaan" dalam kegiatan politik.
Taufik
mengakui hasil sosialisasi larangan pelibatan anak dalam kampanye yang
sebelumnya dilakukan, memang dirasa kurang maksimal.
Hal
itu karena, menurut dia, sosialisasi tidak dilakukan oleh semua pihak
secara menyeluruh, baik parpol, KPU serta Badan Pengawas Pemilu
(Bawaslu). Maka dari itu, dia menolak jika semua kesalahan dilimpahkan
ke partai politik, terkait banyaknya anak-anak yang ikut berkampanye.
"Sesungguhnya
ini hal yang kompleks, kami sudah berusaha, tapi kan massa itu
jumlahnya ratusan ribu, perlu sosialisasi dari semua pihak. Kita juga
berusaha, dan itu bukan disengaja," ujar dia.
Begitu
juga dengan media. Taufik meminta media juga ikut menginformasikan soal
peraturan-pertauran yang berkaitan dengan pelaksanaan Pemilu kepada
masyarakat, jangan hanya mengumbar berita yang sarat muatan sensasi
saja.
Sebelumnya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melaporkan PKS sebagai partai yang melibatkan anak-anak paling banyak dalam berkampanye di hari pertama masa kampanye nasional.
"Hampir semua parpol melibatkan anak-anak dalam kampanye, jumlah tertinggi dipegang PKS," kata Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh.
Selain PKS, Partai Gerindra, Hanura, Nasdem, Golkar, Demokrat, PDIP, juga dilaporkan melibatkan anak-anak dalam kampanye. (WDY)