Sumbawa Besar
(Antara Bali) - Satu keluarga di Dusun Lape Atas, Kecamatan Lape,
Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, diusir masyarakat karena sang
kepala keluarga diduga memiliki ilmu santet.
Menurut Kepala Desa Lape Johar Arifin yang dikonfirmasi, Minggu,
pengusiran itu terjadi beberapa waktu lalu terhadap SY dan keluarganya.
"Pengusiran itu dilakukan warga terhadap SY beserta keluarganya.
Penyebabnya ialah masyarakat menduga SY menguasai ilmu santet," kata
Johar.
Saat kejadian pengusiran, Johar bersama aparat kepolisian dari
Polsek Lape langsung terjun ke lapangan untuk meredam aksi massa,
sekaligus mengamankan SY beserta keluarganya.
"SY diamankan di kantor polisi terdekat. Istri dan anak SY diamankan di rumah kepala dusun," katanya.
Untuk menindaklanjuti kasus ini, Johar telah memfasilitasi
pertemuan warga dan SY di kantor desa. Pertemuan itu juga dihadiri dari
Danramil dan aparat kepolisian.
Dalam kesempatan itu, massa tetap menginginkan agar SY hengkang dari tempat tinggalnya.
Selain
dikarenakan dugaan memiliki ilmu hitam, SY juga disebut warga tidak
pernah mengikuti kegiatan kemasyarakatan seperti gotong-royong.
SY yang ditemui terpisah, membantah menganut ilmu hitam sebagaimana tuduhan warga.
"Saya tidak menganut ilmu hitam dan saya berani bersumpah apapun,
meski harus sumpah pocong sekalipun. Tudingan ini adalah fitnah,"
ujarnya.
Dikatakan dia, tudingan warga ini telah dilaporkannya kepada ketua RT dan kepala dusun serta ke Kapolsek Lape.
Namun malam harinya, Selasa (11/3) sekitar pukul 21.00 Wita, rumah
SY dihujani batu. SY mengaku terpaksa angkat kaki dari dusun ini dan
telah mengemasi seluruh barangnya, sebab rumah yang ditempatinya sudah
hancur dilempari massa.
Sementara itu, Kapolsek Lape AKP Satrio menyatakan bahwa pihaknya sempat mengamankan SY dan keluarganya dari aksi massa.
Menurut dia, hingga kini tudingan warga kalau SY memiliki ilmu santet, tidak terbukti.
Terkait laporan SY atas kasus perusakan rumahnya, kata Yoyo, telah
ditindaklanjuti di mana petugas mendatangi lokasi untuk melakukan olah
olah kejadian perkara (TKP).
"Rencananya Selasa (18/3) mendatang, penyidik akan menghadirkan
sejumlah saksi untuk dimintai keterangan," ujar Yoyo. (WDY)
Diduga Miliki Ilmu Santet, Satu Keluarga Diusir Warga
Minggu, 16 Maret 2014 11:16 WIB