Denpasar (Antara Bali) - Bali meraup devisa sebesar 10,26 juta dolar AS dari ekspor patung berbahan baku batu padas selama 2013, menurun 0,62 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 11,48 juta dolar AS.
"Namun untuk volume meningkat signifikan dari 2,62 juta unit pada 2012 menjadi 12,04 juta unit pada 2013," kata Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan patung batu padas dan aneka jenis komoditas lainnya untuk ornamen pembuatan taman itu mampu memberikan kontribusi sebesar 2,11 persen dari total ekspor Bali yang mencapai 486,06 juta dolar AS selama tahun 2013.
Ekspor non migas Bali itu meningkat tipis hanya 0,88 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat 481,83 juta dolar AS.
Ketut Teneng menambahkan, hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali itu sebagian besar berupa patung dalam berbagai bentuk dan ukuran yang mampu menarik perhatian konsumen mancanegara maupun wisatawan luar negeri yang sedang menikmati liburan di Pulau Dewata.
Seni kerajinan ukir batu padas sebagian besar ditekuni masyarakat di Desa Silakarang, Kecamatan Ubud, dan Batubulan Kabupaten Gianyar, Bali.
Keterampilan mengukir untuk menghasilkan sebuah karya seni dari bahan baku batu padas itu diwarisi masyarakat setempat secara turun temurun yang hingga kini tetap lestari.
Ketut Teneng menambahkan, cindera mata berupa patung batu padas yang dikapalkan itu 27,50 persen di antaranya menembus pasaran Amerika Serikat, menyusul Jepang 4,79 persen, Singapura 4,20 persen, Australia 5,04 persen dan Hong Kong 0,31 persen.
Selain itu juga menembus pasaran Inggris 2,24 persen, Belanda 2,70 persen, Prancis 2,47 persen, Italia 1,49 persen, Jerman 4,81 persen dan sejumlah negara lainnya 44,48 persen.
Kondisi pemasaran karya seni tersebut sangat tergantung dari permintaan luar negeri, meskipun para perajin memiliki persediaan matadagangan itu dalam jumlah yang memadai ujar Ketut Teneng. (WRA)
Patung Padas Bali Raup 10,26 Juta Dolar
Rabu, 12 Maret 2014 11:36 WIB