Denpasar (Antara Bali) - Patung dan aneka jenis cenderamata berbahan baku kayu hasil kreativitas seniman Bali paling banyak diserap pasaran Amerika Serikat yakni mencapai 24,02 persen dari total nilai ekspor Bali mencapai 4,41 juta dolar AS selama Oktober 2017.
"Setelah AS, menyusul pasaran Australia yang menampung 7,41 persen dan Jepang 2,85 persen," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali I Gede Nyoman Subadri, di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan, karya seni hasil sentuhan tangan-tangan terampil seniman dan perajin Bali juga diserap pasaran Singapura 2,83 persen, China 0,60 persen, Hong Kong 0,62 persen, Thailand 1,14 persen, Jerman 3,56 persen, dan Belanda 4,16 persen.
Sebanyak 52,81 persen sisanya diserap oleh berbagai negara lainnya di belahan dunia, karena patung dan aneka jenis cenderamata berbahan baku kayu itu sangat diminati masyarakat dari berbagai negara di belahan dunia.
I Gede Nyoman Subadri menambahkan, Bali mengapalkan berbagai jenis patung dan cenderamata lainnya dari bahan baku kayu senilai 4,41 juta dolar AS selama bulan Oktober 2017, meningkat 675.402 dolar AS atau 9,25 persen dibanding bulan sebelumnya tercatat 3,73 juta dolar AS.
Namun dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya merosot 347.758 dolar AS atau 18,07 persen, mengingat pengapalan aneka jenis patung pada bulan Oktober 2016 itu meraup devisa sebesar 4,76 juta dolar AS.
I Gede Nyoman Subadri menjelaskan patung dan aneka jenis cenderamata dari bahan kayu tersebut mampu memberikan kontribusi sebesar 9,25 persen dari total ekspor daerah ini sebesar 47,69 juta dolar AS selama bulan Oktober 2017, meningkat 2,72 juta dolar AS atau 6,05 persen dibanding bulan September 2017 tercatat 44,97 juta dolar AS.
Total ekspor Bali tersebut dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya menurun 6,08 juta dolar AS, atau 11,31 persen, karena Oktober 2016 pengapalan aneka jenis patung ke luar negeri itu mampu meraup devisa sebesar 53,77 juta dolar AS, ujar I Gede Nyoman Subadri.
Patung dan aneka jenis cenderamata berbahan baku kayu merupakan salah satu dari lima komoditas andalan ekspor Bali, selain ikan dan udang yang memberikan andil 27,50 persen, produk pakaian jadi bukan rajutan 12,99 persen, produk perhiasan (permata) 12,68 persen) serta produk perabot, penerangan rumah 7,65 persen, ujar I Gede Nyoman Subadri lagi. (WDY)
BPS: Patung Bali Paling Banyak Diserap Pasaran AS
Selasa, 19 Desember 2017 7:23 WIB