Denpasar (Antaranews Bali) - Ekspor berbagai jenis patung dan cendera mata lainnya berbahan baku kayu dari Bali naik 4,86 persen, karena devisa Bali dari pengapalan komoditas itu mencapai 4,13 juta dolar AS selama bulan November 2017.
"Perolehan devisa sebesar itu naik 191.824 dolar AS atau 4,86 persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya yang mencatat 3,94 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Adi Nugroho di Denpasar, Rabu.
Namun, perolehan devisa itu dibandingkan dengan bulan sebelumnya merosot 1,06 juta dolar AS atau 6,18 persen, karena bulan Oktober 2017 mencatat pengapalan berbagai jenis patung itu sebesar 4,41 juta dolar AS.
Ia mengatakan matadagangan hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin dan seniman itu mampu memberikan kontribusi sebesar 9,02 persen dari total nilai ekspor Bali mencapai 45,90 juta dolar AS selama bulan November 2017, atau menurun 1,79 juta dolar AS atau 3,76 persen dibandingkan dengan bulan Oktober 2017 yang tercatat 47,69 juta dolar AS.
"Namun total ekspor Bali tersebut dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya meningkat sebesar 1,69 juta dolar AS, atau 3,84 persen karena bulan November 2016 pengapalan aneka jenis patung itu hanya menghasilkan 44,20 juta dolar AS," ujar Adi Nugroho.
Patung dan aneka jenis cendera mata berbahan baku kayu tersebut merupakan salah satu dari lima komoditas andalan ekspor Bali, disamping ikan dan udang yang memberikan andil 31,51 persen, perhiasan (permata) 15,94 persen, pakaian jadi bukan rajutan 11,17 persen serta produk perabot dan penerangan rumah tangga 5,75 persen.
Patung dan aneka jenis cendera mata berbahan baku kayu hasil industri kecil skala rumah tangga itu paling banyak diserap pasaran Amerika Serikat yakni 5,84 persen, menyusul Amerika Serikat 6,83 persen, Australia 4,10 persen dan Jepang 3,88 persen.
Selain itu juga menembus pasaran Jerman 3,61 persen, Thailand 0,85 persen, Tiongkok 0,17 persen, Taiwan 0,80 persen, Hong Kong 2,48 persen dan sisanya 72,43 persen menembus berbagai negara lain di belahan dunia, karena cinderamata itu sangat disenangi konsumen mancanegara. (*)