"Setelah beberapa lama didengungkan oleh keluarga pahlawan dan veteran, akan keinginannya mendirikan patung sosok pejuang asli Gianyar dalam mempertahankan kemerdekaan, akhirnya Patung Pahlawan Kapten I Wayan Dipta berdiri megah di ujung barat Bypass Darmagiri Gianyar," kata Bupati Gianyar, dalam keterangan pers dari Diskominfo Gianyar, di Gianyar, Jumat.
Patung pahlawan itu diresmikan pada Selasa, 12 April 2022 merupakan tanggal wafatnya Komandan Pemuda Republik Indonesia (PRI) yang bertugas memimpin gerakan mempertahankan kemerdekaan di Kabupaten Gianyar.
“Kita meresmikan monumen ini untuk mengatakan semangat Kapten I Wayan Dipta itu tidak pernah mati. Semangatnya, spiritnya, perjuangannya, cita-citanya selalu hidup di Kabupaten Gianyar. Kita sebagai penerusnya meneruskan dengan sebenarnya. Kalau dulu beliau berjuang mempertahankan kemerdekaan, kini kita berjuang melawan kebodohan, kemiskinan, dan yang lainnya,” tutur Bupati Mahayastra.
Baca juga: Para staf ahli kepala daerah se-Bali rapatkan obat tradisional di Gianyar
Sebelumnya, nama Kapten I Wayan Dipta juga dijadikan nama stadion sepak bola markas nya klub Bali United di Kabupaten Gianyar. Bali United sendiri berhasil meraih juara satu Liga Indonesia sebanyak dua kali.
“Dulu perjuangan kita meraih kemerdekaan tapi sekarang ini perjuangannya bagaimana kita mengentaskan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, semuanya kita bicarakan jadi itu tidak mudah karena kita hadapi adalah warga sendiri yang belum tentu bisa sejalan dengan apa yang kita lakukan,” tambah Bupati.
Dengan dibuatnya Patung Dipta, keluarga besar Kapten I Wayan Dipta yang diwakili Ketut Sri Handayani mengucapkan terima kasih kepada Bupati Gianyar.
“Saya selaku keluarga besar Kapten I Wayan Dipta mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bupati Gianyar yang telah menyerap aspirasi kami. Artinya dengan berdirinya Patung Kapten I Wayan Dipta kita masih mengenang sejarah perjuangan Kabupaten Gianyar,” ucapnya.
Terlebih lagi Sri Handayani mengajak generasi muda untuk mewarisi semangat perjuangan Kapten I Wayan Dipta dalam membangun negeri.
Sebelumnya, nama Kapten I Wayan Dipta juga dijadikan nama stadion sepak bola markas nya klub Bali United di Kabupaten Gianyar. Bali United sendiri berhasil meraih juara satu Liga Indonesia sebanyak dua kali.
“Dulu perjuangan kita meraih kemerdekaan tapi sekarang ini perjuangannya bagaimana kita mengentaskan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, semuanya kita bicarakan jadi itu tidak mudah karena kita hadapi adalah warga sendiri yang belum tentu bisa sejalan dengan apa yang kita lakukan,” tambah Bupati.
Dengan dibuatnya Patung Dipta, keluarga besar Kapten I Wayan Dipta yang diwakili Ketut Sri Handayani mengucapkan terima kasih kepada Bupati Gianyar.
“Saya selaku keluarga besar Kapten I Wayan Dipta mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bupati Gianyar yang telah menyerap aspirasi kami. Artinya dengan berdirinya Patung Kapten I Wayan Dipta kita masih mengenang sejarah perjuangan Kabupaten Gianyar,” ucapnya.
Terlebih lagi Sri Handayani mengajak generasi muda untuk mewarisi semangat perjuangan Kapten I Wayan Dipta dalam membangun negeri.
Baca juga: Duta Gianyar raih empat juara "Bulan Bahasa Bali"
Kapten I Wayan Dipta merupakan sosok pemuda bersahaja, meski terlahir dari keluarga berada, namun dirinya tak memiliki sekat dengan masyarakat pada umumnya. Bahkan beliau sering memberikan pakaiannya kepada teman-temannya yang tidak memiliki pakaian.
Dipta Kecil mengenyam pendidikan di Gianyar dan melanjutkan pendidikan di Taman Siswa Denpasar. Bahkan dirinya mengenyam pendidikan menengah tinggi sampai ke Yogyakarta.
Tepat 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno memproklamirkan kemerdekaan dan para pelajar yang terdidik diarahkan untuk pulang ke daerah untuk ikut bergerak mempertahankan kemerdekaan.
Dipta remaja yang memiliki semangat patriotisme ikut tergabung dalam PRI dan pulang ke Denpasar, sampainya di Denpasar ditugaskan mengkoordinir gerakan mempertahankan kemerdekaan di Kabupaten Gianyar.
Tepat sehari selepas peringatan hari kelahirannya Kapten I Wayan Dipta ditangkap dan ditembak. Meski telah wafat, api semangat perjuangan Kapten I Wayan Dipta sampai saat ini masih membakar semangat masyarakat Gianyar.
Acara peresmian Patung Dipta diisi dengan berbagai pertunjukan seperti menyanyikan lagu-lagu kebangsaan, mural perjuangan, pragmentari yang mengusung tema perjuangan.