Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah mempercepat penyaluran beras untuk masyarakat miskin (raskin) yang diambil dari alokasi November dan Desember 2014 untuk direalisasikan selama Februari dan Maret dalam rangka mengurangi beban masyarakat kurang mampu.
"Justru pemerintah memperbanyak merealisasikan beras untuk masyarakat kurang mampu," kata Kepala Perum Bulog Divisi Regional Bali, Gede Rempiana di Denpasar, Sabtu saat ditanyakan bahwa beras raskin dikurangi realisasinya menjelang Pemilu Legislatif 2014.
Menurut dia merealisasikan beras dengan harga murah kepada masyarakat kurang mampu, tidak ada kaitannya dengan tahun politik. Mempercepat merealisasikan raskin hanya untuk menstabilkan harga salah satu keperluan pangan di pasaran sehingga mengurangi beban rakyat.
Dalam proses mempercepat penyaluran raskin, semua kabupaten dan kota di Bali sudah mengajukan surat permintaan alokasi raskin sesuai pagu yang ada, yakni setiap kepala keluarga mendapatkan jatah membeli 15 kg per bulan dengan harga Rp1.600 per kilogram.
Ia menjelaskan, sesuai dengan permintaan dari kabupaten dan kota yang ada di daerah itu maka jatah raskin yang diberikan kepada masyarakat yang berhak menerimanya sebanyak beras yang diberikan secara rutin setiap bulan dan beras tambahannya.
Jadi realisasi pengiriman beras untuk masyarakat yang sudah tercatat berhak menerimanya sebanyak 7.105 ton selama Januari hingga 5 Maret 2014 atau sekitar 78 persen dari sasaran yang ditetapkan sebanyak 9.115 ton, penyerapannya cukup lancar, kata dia.
Ia menyebutkan, realisasi beras dengan harga murah itu diberikan kepada 151.924 keluarga yang kurang mampu dan tersebar di 715 desa, tersebar di 57 kecamatan di delapan kabupaten dan satu kota di Bali, jumlah itu sesuai dengan data tahun 2011.
Persediaan beras untuk masyarakat miskin di daerah ini tidak ada masalah, berapa pun yang diperlukan bisa terpenuhi, katanya sambil menyebutkan selama Januari sudah terealisasi 2.099 ton, Pebruari sebanyak 2.053 ton dan Maret 1.302 ton.
Jumlah beras itu ditambah dengan beras program percepatan selama Pebruari-Maret 2014 sebanyak 1.658 ton sehingga seluruhnya menjadi 7.105 ton hingga 5 Maret 2014 dan jumlah itu akan terus bertambah sesuai permintaan pemerintah daerah setempat.
Gede Rempiana mengakui dari ribuan ton beras yang tersimpan di gudang Bulog yang tersebar di Pulau Dewata, ada di antaranya yang kurang bagus, sempat terealisasi hingga ke tangan masyarakat, dan jika kondisi itu dilaporkan semua akan diganti dengan yang lebih bagus. (WDY)