Nairobi (Antara Bali) - Program Lingkungan Hidup PBB (UNEP) menyerukan upaya global
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan mencegah perdagangan gelap
satwa liar serta produknya.
Direktur Pelaksana UNEP, Achim
Steiner mengatakan pada peringatan pertama Hari Margasatwa Dunia pada
Senin (3/3) menandai "perayaan dan kesempatan". Demikian diberitakan
Xinhua.
"Kegiatan perdagangan gelap satwa liar serta produknya
kini mencapai 19 miliar dolar AS per tahun, dan terus meningkat," kata
Achim.
Pemimpin UNEP itu menekankan penting untuk "menarik kesadaran masyarakat
bukan hanya pada margasatwa, tapi juga pada tanaman dan kehidupan
hewan, serta keragaman hayati di planet kita".
"Ancaman paling dramatis yang meningkat saat ini ialah perburuan gelap dan perdagangan gelap," kata Steiner.
Ia menambahkan telah terjadi peningkatan dalam masalah luasnya kekerasan yang terlibat dalam perburuan gelap di Benua Afrika.
Sebanyak 1.030 badak dan sebanyak 38.000 gajah sekarang tersisa di
Kenya, tempat markas UNEP berada. Dinas margasatwa di negeri tersebut
menyatakan Kenya telah kehilangan sedikitnya 59 badak tahun lalu.
Populasi gajah di Benua Hitam itu diperkirakan berjumlah 500.000,
sedangkan jumlah hewan bertubuh besar tersebtu pada 1980 ialah 1,2 juta.
Menurut laporan INTERPOL belum lama ini, mereka telah melakukan 18
penangkapan, dengan jumlah gading seberat 41,6 ton pada 2013, jumlah
paling banyak sepanjang waktu.
Alasan keuangan adalah kekuatan utama di balik meningkatnya
perburuan gelap dan dan perdagangan gelap, kata Steiner.
Ia menambahkan
banyak orang di berbagai negara Afrika seringkali beralih ke perburuan
gelap untuk memperoleh uang, dan para pejabat bisa melakukan korupsi.
Ia kembali menyampaikan nilai margasatwa di Afrika dipandang rendah di banyak sistem perhitungan nasional banyak negara.
Hilangnya habitat juga adalah penyebab utama. Populasi manusia telah membengkak dari satu miliar pada 250 tahun lalu
jadi tujuh miliar saat ini. Kita menghadapi persaingan utama dengan
margasatwa dalam masalah pembagian lahan," kata Steiner.
Pada
Desember tahun lalu, Sidang Majelis Umum PBB memutuskan untuk
mengumumkan 3 Maret sebagai Hari Margasatwa Dunia, dan menyerukan dunia
akan memanfaatkan kesempatan tersebut guna merayakan dan meningkatkan
kesadaran mengenai flora dan fauna liar di dunia. (WDY)
Hari Margasatwa Dunia Coba Tingkatkan Kesadaran Perlindungan Satwa
Selasa, 4 Maret 2014 7:54 WIB
Ancaman paling dramatis yang meningkat saat ini ialah perburuan gelap dan perdagangan gelap,"