Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali akan menanggung penuh biaya pengobatan lima wisatawan Jepang yang sempat hilang selama empat hari di perairan Nusa Lembongan, Kabupaten Klungkung, dan kini sedang menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.
"Sebagai bentuk empati dan rasa tanggung jawab atas musibah yang menimpa para korban, Pemprov Bali akan memberikan keringanan kepada lima korban dengan menanggung penuh biaya pengobatannya," kata Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta saat mengunjungi para korban di RSUP Sanglah di Denpasar, Rabu.
Pada kesempatan itu, ia juga mengingatkan para wisatawan yang akan menyelam wajib menginformasikan lokasi penyelaman kepada pemandu wisata yang membawa mereka.
"Dengan demikian apabila terjadi sesuatu yang janggal dan tidak diinginkan akan lebih cepat untuk ditangani," ucap Sudikerta yang didampingi Kadiskes Bali dr Ketut Suarjaya.
Sementara itu, Direktur Medik Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Anak Agung N Jayakusuma mengatakan, kondisi empat wisatawan Jepang yang sempat hilang saat menyelam pada Jumat (14/2) itu kini kondisinya stabil.
"Keempat korban masih dirawat di ruang luka bakar dan dalam kondisi stabil kemungkinan satu hingga dua hari mereka diizinkan ke luar dari ruang luka bakar," katanya.
Jika kondisi keempat korban sudah pulih kemungkinan setelah sehari dirawat di ruang luka bakar sudah dapat pindah ke ruangan perawatan biasa. "Hasil pemeriksaan ada dehidrasi ringan dan sudah diberi cairan, dan kondisi paru-parunya bagus," ujarnya.
Empat korban yang kondisinya stabil yakni Yamamoto Emi (33), Tomita Nahomi (29), Morizono Aya (27), Yoshidome Atshumi (29) dan akan dilakukan konsultasi psikologis akibat trauma yang dialami saat tenggelam. Sedangkan Furukawa Saori (38) dirawat di RS Kasih Ibu Kedonganan, Kabupaten Badung.
Jayakusuma menambahkan, keempat korban juga mengalami luka bakar sengatan matahari sehingga menimbulkan luka bakar yang cukup serius hingga sampai 64 persen dan berwarna kemerahan. Selain itu, korban sudah bisa berkomunikasi dengan baik dan akan melakukan pengobatan dan perawatan untuk kulit yang terbakar dengan obat-obatan antinyeri dan vitamin.
Sedangkan dua wisatawan Jepang lainnya, dari tujuh yang sempat hilang, satu di antaranya sudah ditemukan meninggal bernama Ritsako Miyata (59) dan ditemukan di Pantai Serangan, Denpasar. Satu korban lagi bernama Takashi Shoko (36) masih misterius. (LHS)
Pemprov Bali Tanggung Pengobatan Wisatawan Jepang
Rabu, 19 Februari 2014 17:12 WIB