Denpasar (Antara Bali) - Ketua Kaukus Politik Perempuan Indonesia (KPPI) Bali Sri Wigunawati mengajak calon legislatif perempuan untuk melakukan kampanye dengan mengedepankan kampanye keluarga.
"Artinya calon anggota legislatif harus menerapkan pendekatan kekeluargaan yang elegan pada saat kampanye. Tidak ikut-ikutan memasang baliho dan spanduk berlebihan," katanya di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan dengan cara-cara pendekatan kekeluargaan yang lebih elegan, dipastikan masyarakat pemilih lebih tertarik dibanding hanya mereka tahu misi dan visinya lewat media spanduk atau baliho.
"Langkah ini jauh lebih baik, dan kami pikir ini akan diterima kaum pemilih. Sebab masyarakat sekarang sudah semakin cerdas untuk menentukan pilihannya pada pemilihan umum legislatif 9 April mendatang," ujar mantan aktivis DPD KNPI Bali itu.
Sri Wigunawati lebih lanjut mengatakan anggota KPPI bahkan sudah sepakat untuk mengikuti aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait pemasangan alat peraga kampanye tersebut.
Termasuk pada kampanye tidak memberikan sovenir pakaian dalam wanita dan spanduk pun tidak memasang gambar yang nyeleneh, seperti memperlihatkan aura perempuan.
"Mereka tergabung dalam KPPI ini yang menjadi calon anggota legislatif kami harapkan untuk taat pada aturan KPU. Mareka pun dalam pemasangan tidak akan menggunakan baliho. Cukup menggunakan spanduk," ujar Sri Wigunawati yang juga menjadi calon anggota DPD-RI daerah pemilihan Bali.
Disinggung caleg perempuan juga berlomba memasang baliho besar-besar saat ini, kata dia, memang itu adalah haknya. Tapi caleg dari anggota KPPI sudah ada kesempakatan tidak akan memasang baliho.
"Anggota KPPI yang nyaleg pasti mentaati aturan tersebut. Karena itu pada hari ini kami rapat bersama pengurus lainnya untuk mengevaluasi KPPI tersebut," ucap wanita asal Kabupaten Jembrana itu.
Ditanya prediksi kaum perempuan memperoleh kursi di legislatif, kata Sri Wigunawati, berdasarkan analisa pada pemilu legislatif tahun 2009 hanya mampu meraup kursi 7,5 persen.
"Dengan arah demokrasi sekarang, kami memprediksi kaum perempuan yang menjadi anggota legislatif di Bali berkisar 10 hingga 15 persen dari total suara yang sah pada pemilu legislatif mendatang," katanya. (WRA)
KPPI Harapkan Caleg Perempuan Kampanye Sistem Kekeluargaan
Jumat, 14 Februari 2014 21:09 WIB