Denpasar (Antara Bali) - Andil subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-Pr) dalam pembentukan nilai tukar petani (NT) di Bali meningkat 0,18 persen dari 103,90 persen pada Desember 2013 menjadi 103,90 persen pada Januari 2014.
"Kondisi tersebut berkat naiknya indeks yang diterima petani sebesar 0,87 persen lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks yang dibayar petani 0,69 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan kenaikan indeks yang diterima petani didorong oleh naiknya harga komoditas kakao sebesar 2,73 persen dan kopi 1,23 persen.
Indeks yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 0,69 persen yang disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,85 persen dan biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) 0,16 persen. (M038)
