Jakarta (Antara Bali) - Tim gabungan TNI Angkatan Darat dan Polri menembak mati satu anggota kelompok radikal bersenjata dalam kontak senjata saat patroli di Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, Sabtu (1/2).
Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Andika Perkasa, kepada wartawan di Jakarta, Minggu, menjelaskan peristiwa itu bermula ketika sekitar pukul 11.30 WIT tim gabungan TNI AD dan Polri yang dipimpin oleh Komandan Distrik Militer (Dandim) dan Kapolres Kepulauan Yapen melakukan patroli.
Kontak senjata terjadi saat patroli melintas di Kampung Sasawa, Distrik Yapen Barat, Kabupaten Kepulauan Yapen.
"Patroli ini menyusul informasi intelijen adanya latihan militer kelompok radikal bersenjata pimpinan Fernando Warobai di Kampung Sasawa, Distrik Yapen Barat. Dalam patroli tersebut, Tim Gabungan mendapat tembakan dari kelompok radikal bersenjata pimpinan Fernando Warobai sehingga terjadi saling tembak," katanya.
Serangan kelompok radikal melukai tiga orang yaitu anggota Polres Kepulauan Yepen bernama Aipda Robert, anggota Kodim Praka Nurhasim, dan seorang masyarakat sipil yang menjadi pengemudi. Ketiga korban, kata Kadispenad, saat ini dirawat dan dalam kondisi membaik.
"Sedangkan di pihak kelompok radikal bersenjata, insiden tersebut menewaskan satu orang beridentitas Yohosua Arampayai (38)," katanya Andika.
Kadispenad menambahkan, selain menewaskan satu angota kelompok radikal bersenjata, tim gabungan TNI AD dan Polri berhasil menangkap 10 orang lainnya.
Kesepuluh anggota kelompok radikal bersenjata yang tertangkap itu masing-masing bernama Jimy Kapanai (27), Septianus Wonowai (21), Pianus Wonowai (19), Kornalius Wonowai (19), Agus Numberi (47), Rudi Bara Gkea (30), Salmon Yonatan (48), Obet Kayoui (25), Pinihas Neri (49) dan Yulius Kola (28).
Selain itu, tim gabungan juga menyita 15 pucuk senjata laras panjang rakitan, tiga pistol rakitan kaliber 9,0 mm, 22 pakaian loreng dan ransel, dua bom ikan, dua bendera bintang kejora, 10 butir munisi kaliber 5,56 mm, dua butir munisi kaliber 7,62 mm, dua butir munisi kaliber 9,0 mm, dua pisau sangkur, empat parang panjang, satu busur panah, 20 anak panah dan satu tombak. (WRA)
Satu Kelompok Radikal Bersenjata Tewas Tertembak
Minggu, 2 Februari 2014 19:46 WIB