Denpasar (Antara Bali) - Nilai ekspor hasil perkebunan dari Bali mencapai 1,23 juta dolar AS selama periode Januari-Oktober 2013 atau meningkat 185,67 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya tercatat 423.091,28 dolar AS.
"Perolehan devisa itu atas pengiriman tiga jenis komoditas hasil perkebunan yang meliputi kakao, kopi dan vanili," kata Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Jumat.
Hasil perkebunan itu kontribusinya relatif kecil hanya 0,31 persen dari total ekspor Bali sebesar 398,75 juta dolar AS.
Kakao Bali yang menembus pasaran luar negeri sebanyak 4.703 ton seharga 59.644,87 dolar, meningkat signifikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya hanya 7,8 ton senilai 72.627 dolar.
Demikian pula vanili 14,3 ton seharga 389.900 dolar AS, naik 96,40 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya 8,3 ton senilai 198.519 dolar AS.
Sementara ekspor kopi menurun 16,43 persen dari seharga 160.944 dolar selama periode menjadi hanya 134.495,07 dolar AS tahun 2013.
Kini harga kopi di tingkat petani di Tabanan, Buleleng, Jembrana, Bangli dan Gianyar, Bali cukup menggairahkan dan kondisinya cukup mantap dengan naik rata-rata Rp2.000 menjadi Rp34.000/kg jenis arabika dan Rp27.000/kg jenis robusta.
Petani di daerah Pupuan, Kabupaten Tabanan sebagai salah satu pusat penghasil kopi di Bali, cukup bergairah untuk berproduksi mengingat harga yang menggiurkan.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bali I Dewa Made Buana Duwuran dalam kesempatan terpisah mengakui Subak Abian adalah organisasi petani di lahan kering di daerah ini, sebagai mitra DinasPerkebunan setempat dalam meningkatkan kesejahteraan petani.
Adanya subak abian sangat membantu pelaksanaan pembangunan perkebunan di Bali.
Oleh sebab itu keberadaan organisasi petani kebun hingga kini tercatat 1.127 buah subak abian yang tersebar di sembilan kabupaten/kota.
Petani menikmati harga yang baik tentu berkat upaya petani yang selalu memperhatikan kualitas produksi dengan melakukan petik yang sudah matang sehingga harga tetap lebih baik dari rata-rata pasaran internasional. (WRA)
Ekspor Hasil Perkebunan Capai 1,23 Juta Dolar
Jumat, 24 Januari 2014 18:54 WIB