Mangupura (Antara Bali) - Harga sayur mayur di beberapa pasar tradisonal di Kabupaten Badung, Bali, meningkat karena diguyur hujan deras dalam beberapa minggu terakhir.
"Sejak memasuki bulan Desember 2013 harga sayur meningkat, namun semenjak diguyur hujan deras dalam beberapa minggu mengakibatkan banyak harga sayuran meningkat derastis," kata Ni Luh Devi Febrianti, selaku pengelola pedagang pengumpul sayuran dan buah di Kabupaten Badung, Rabu.
Ia menjelaskan beberapa harga sayur yang meningkat, yaitu sayur hijau yang awalnya Rp6.000 per kilogram meningkat menjadi Rp10.000 per kg dan kacang panjang awalnya Rp6.000 meningkat menjadi Rp12.000 per kg.
Selanjutnya harga brokoli juga meningkat yang awalnya Rp20.000 meningkat menjadi Rp60.000 per kg dan kol awalnya Rp2.500 meningkat menjadi Rp4.500 per kg.
"Peningkatan harga sayur ini sudah rutin terjadi hingga bulan Maret," katanya.
Menurut dia, akibat peningkatan harga sayur itu mengakibatkan beberapa suplayer buah mengalami kerugian karena harga kontrak jualnya jauh lebih rendah.
Menanggapi masalah itu, pihaknya tidak bisa banyak berkomentar karena sudah menjadi resiko para suplayer buah.
Namun, dia tetap memerikan kualitas sayur yang bagus untuk dikirim ke hotel-hotel dan restoran di Pulau Dewata.
"Walaupun kondisinya seperti ini, kami tetap memberikan pelayanan yang terbaik untuk pelanggan," katanya.
Peningkatan harga sayur itu tidak hanya dikeluhkan suplayer sayur dan buah, Nyoman Arta salah satu pedagang di Pasar Kumbasari, Kabuparen Badung, juga mengeluhkan kondisi tersebut karena sulit menjualnya.
"Saya sulit menjual kalau kondisinya seperti ini, tapi inilah kenyataan harga yang aaya terima langsung dari petani," katanya. (WRA)
Harga Sayur Mayur di Badung Meningkat
Rabu, 1 Januari 2014 20:17 WIB