Gianyar (Antara Bali) - Dokumen berupa teks dan foto sejarah hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Rusia dipamerkan di Museum Adagana, Kabupaten Gianyar, Bali.
"Pameran foto ini bagian dari rangkaian WCF (Forum Budaya Dunia) pada 24-27 November 2013," kata I Made Adalebih selaku pemilik Museum Adagana di Desa Sebatu, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Jumat.
Di antara beberapa dokumen bersejarah hubungan kedua negara itu adalah foto pesawat tempur dan kapal perang Rusia saat bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dalam kunjungannya ke Indonesia pada 1986 dan 2005.
Pada 1986 yang saat itu Rusia masih bernama Uni Soviet sempat memamerkan kapal perang perusak rudal di Pelabuhan Tanjung Priok.
Selain itu, pada tahun 2001 pasukan antiteroris Rusia juga melakukan latihan bersama personel TNI dalam skenario pembebasan dan pembajakan di Makassar, Sulawesi Selatan.
Saat itu, Rusia mengirimkan kapal perang Admiral Panteyeyevmiliy. "Ini pertama kalinya dalam sejarah," kata Made Adalebih.
Foto-foto tentang bala bantuan dari Rusia saat terjadi bencana alam tsunami di Aceh dan Nias pada 2004 juga dipamerkan. Demikian halnya dengan bantuan untuk korban gempa bumi 2005 dan 2006 dari Rusia seperti peralatan kesehatan, pembersih air, dan 19 kendaraan lintas alam.
Foto pesawat amfibi B-200 milik Rusia yang membantu pemadaman api di tiga ribu titik di hutan Pulau Sumatera turut pula menghiasi museum tersebut.
"Kami berharap pameran ini dapat memperat hubungan kerja sama Indoensia dengan Rusia," katanya.
Pameran tersebut dihadiri Duta Besar Rusia untuk Indonesia, pejabat Pemerintah Kabupaten Gianyar, dan wartawan kantor berita Rusia yang turut serta dalam pameran tersebut. (WRA)
Dokumen Indonesia-rusia Dipamerkan di Bali
Jumat, 22 November 2013 18:21 WIB