Denpasar (Antara Bali) - Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2013, yang tengah berlangsung di Nusa Dua, Bali, secara tidak langsung ikut mempromosikan seni budaya Bali -- salah satu daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Pulau Dewata.
"Namun pelaku-pelaku seni di tingkat bawah, baik para seniman maupun perajin seni yang menghasilkan berbagai jenis cinde ramata yang dibeli oleh turis menikmati hasil yang sangat kecil," kata Dosen Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar Dr I Gusti Made Ngurah di Denpasar, Kamis.
Mantan Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Bali itu mengatakan, padahal aktivitas seni budaya maupun hasil kerajinan yang ditekuni masyarakat bawah itu sangat dinikmati wisatawan, yang rela mengeluarkan uang yang cukup besar.
"Masalahnya wisatawan dalam menikmati pementasan seni maupun membeli berbagai jenis cindera mata itu melalui perantara-perantara --yang justru mengambil keuntungan sangat besar tanpa mempedulikan pelaku-pelaku seni," ujar Made Ngurah.
Ia mencontohkan benda-benda seni yang dijual toko oleh-oleh maupun toko penjual cindera mata sangat mahal yang mampu memperoleh keuntungan berlipat ganda, sementara pekerja seni dibayar sangat murah.
"Kondisi yang dimikian memerlukan perhatian dan peran serta semua pihak, jika kondisi itu dibiarkan berlanjut, dikhawatirkan akan mengurangi mutu seni budaya Bali maupun semakin rendahnya mutu cindera mata," ujar Gusti Made Ngurah.
Untuk itu perlu perhatian para pengambil kebijakan, agar seni budaya Bali yang menjadi daya tarik wisatawan mendapat perhatian, sehingga pelaku-pelakunya mendapat imbalan yang lebih wajar. (*/ADT)
APEC Promosikan Seni Budaya Bali
Kamis, 3 Oktober 2013 12:38 WIB