Singaraja (Antara Bali) - Sebuah kapal laut KM Tiga Bersaudara terdampar di perairan Kubutambahan, di perbatasan Desa Bukti dan Kubutambahan timur, Kabupaten Buleleng, Bali utara.
"Musibah itu terjadi Rabu (25/9) sekitar pukul 21.00 wita, Polisi yang curiga akan keberadaan kapal tersebut langsung melakukan pengecekan," kata Kepala Sub Bagian Humas Kepolisian Resor Buleleng Ajun Komisaris Polisi Made Mustiada di Singaraja, Kamis
Ia mengatakan, dari hasil pemeriksaan diketahui kapal tersebut diawaki oleh enam orang, yakni Moch Taupiq sebagai nahkoda, Fajar Suharyanto, Harsono, Salim, Kamsiyadi, dan Harianto.
Mereka sempat dicurigai oleh warga setempat, karena dianggap asing dan mondar mandir di sekitar Desa Bukti.
Mustiada menjelaskan, hasil pengecekan anggota satuan polisi air Kepolisian Resor Buleleng diketahui kapal tersebut sedang mngalami kerusakan pada salah satu baling-baling hingga terpaksa bersandar di pantai Kubutambahan.
"Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap awak kapal maupun di dalam kapal, tidak diketemukan barang berbahaya dan diketahui kapal mengalami kerusakan pada bagian mesin, baling-baling dan kemudi," ujar Mustiada.
Ia yang juga Kepala Satuan Polisi Air Kepolisian Resor Buleleng itu menambahkan akan selalu sigap menangani masalah seperti ini, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Kapal tersebut diketahui berangkat dari Banyuwangi, Jawa Timur menuju pelabuhan Badas, Sumbawa Besar yang rencananya akan membawa ternak sapi.
Setelah selesai memperbaiki kerusakan pada bagian mesin, baling-balin dan kemudi, Kamis sekitar pukul 12.30 siang KM Tiga Brsaudara itu sudah bertolak ke pelabuhan Badas, Sumbawa Besar. (WRA)