Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar RI di Nairobi telah menemui 11 anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang terdampar di perairan Mombasa, Kenya, pada Minggu (11/12) lalu untuk melakukan upaya pelindungan.
Ke-11 warga negara Indonesia (WNI) itu bekerja di kapal penangkap ikan FV Ocean Eagle, yang mengalami kerusakan mesin, dan telah berada selama dua bulan di perairan yang berjarak hampir 500 kilometer dari Kota Nairobi.
Mereka telah dikunjungi dan diberi bantuan pangan oleh tim KBRI yang dipimpin Duta Besar RI untuk Kenya Mohamad Hery Saripudin, menurut keterangan KBRI Nairobi, Rabu.
Selain berbicara dengan para ABK, Dubes Hery juga telah menemui kapten dan petugas FV Ocean Eagle untuk memperoleh penjelasan terkait penyebab terjadinya kerusakan mesin kapal itu.
Sang kapten menjelaskan bahwa kapalnya diperkirakan akan dapat melanjutkan perjalanan dalam beberapa hari ke depan, kata KBRI.
Semua ABK Indonesia yang terdampar itu, kata KBRI, dipastikan dalam kondisi sehat dan tetap dibayarkan gajinya oleh pihak manajemen kapal.
KBRI Nairobi, yang diakreditasikan pada Kenya, Republik Demokratik Kongo, Somalia, dan Uganda, juga mengatakan akan terus berupaya memberikan pelindungan maksimal bagi semua WNI di empat negara tersebut, termasuk para ABK Indonesia yang berlayar melalui perairan di wilayah akreditasinya.