Jakarta (Antara Bali) - Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menargetkan seluruh
kendaraan dinas milik TNI beralih dari penggunaan bahan bakar minyak
(BBM) ke bahan bakar gas (BBG).
"Konversi BBM ke BBG tergantung dari Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM) berapa banyak yang akan dibantu. Namun kita
targetkan seluruh kendaraan dinas TNI dapat beralih," kata Panglima TNI
usai meluncurkan penggunaan BBG untuk mobil dinas TNI, di Mabes TNI
Cilangkap, Jakarta Timur, Senin.
Selama ini, kata dia, kendaraan dinas milik TNI diwajibkan
menggunakan BBM jenis Pertamax, namun ke depan semua kendaraan beralih.
Jumlah kendaraan yang akan dikonversi sebanyak 5.000 unit.
"Itu hanya untuk kendaraan umum biasa, sementara untuk kendaraan
tempur belum bisa dilakukan. Kita pernah menggunakan bahan bakar
biofuel untuk kendaraan tempur. Ini pun berhasil dilakukan di tank. Dan
akan kita kembangkan terus, sehingga bisa mengurangi penggunaan BBM,"
katanya.
Untuk mendukung konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar
Gas (BBG), pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM telah menyiapkan
4.000 Konverter Kit gratis bagi kendaraan dinas, salah satunya pada
kendaraan operasional TNI.
Konverter Kit merupakan sebuah alat penambahan untuk kendaraan,
yang biasanya menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM), beralih dengan
menggunakan Liquid Gas Vehicle (LGV).
Kendaraan yang dipasang Konverter Kit akan mempunyai sistem
bahan bakar ganda yaitu Premium/Pertamax dan LGV yang sering disebut
dengan istilah Bi-Fuel. Dengan pemasangan Konverter Kit ini maka
beberapa kendaraan operasional TNI telah menggunakan LGV.
Hal ini sejalan dengan program pemerintah dalam memberlakukan
pembatasan penggunaan BBM dan juga sebagai salah satu upaya yang
dilakukan TNI untuk mendukung serta menyukseskan program pemerintah
yaitu menuju Indonesia hijau (Go Green).
Perpindahan penggunaan BBM ke Liquid Gas Vehicle (LGV) ini
dilakukan pemerintah untuk meningkatkan ketahanan energi nasional baik
jangka pendek maupun jangka panjang. Ada pun tujuan program konversi ini
yaitu mengurangi subsidi BBM sehingga mengurangi beban fiskal,
mengurangi beban biaya bahan bakar pemilik kendaraan dan mengendalikan
lingkungan dari polusi udara.
"Hal ini mengingat sumber daya minyak semakin menipis dan sumber
daya gas masih relatif lebih besar sehingga mendorong untuk dilakukan
diversifikasi energi. Pemanfaatan gas untuk transportasi, pemerintah
juga akan melakukan langkah-langkah untuk ketersediaan gas dan
infrastrukturnya," kata Menteri ESDM Jero Wacik.
Peluncuran ini dilakukan bersama antara Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik dengan Direktur Pemasaran dan Niaga
Pertamina Hanung Budya serta Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto,
sekaligus memasang stiker bertuliskan "Go Green" dilanjutkan dengan
peninjauan pemasangan Konverter Kit gas pada 20 kendaraan Paspampres TNI
dalam rangka mendukung kegiatan Asia-Pacific Economic Cooperation
(APEC) pada bulan Oktober 2013 di Bali mendatang. (WRA)
Kendaraan Dinas TNI Akan Beralih ke BBG
Senin, 2 September 2013 16:50 WIB