Denpasar (Antara Bali) - Organisasi Angkutan Darat (Organda) Bali siap mendukung pemerintah dalam upaya konversi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang selama ini menggunakan premium dan solar menjadi gas meskipun harga BBM kini menurun.
"Harga BBM sekarang fluktuatif karena mengikuti pasar dunia sedangkan harga BBM gas saat ini tetap dan lebih murah dari harga BBM yang ada saat ini meskipun pemerintah baru mengumumkan penurunan harga," kata Ketua Oranda Bali, Edy Dharma Putra di Denpasar, Minggu.
Harga BBM gas saat ini per liternya mencapai Rp5.100, masih lebih murah dibandingkan harga BBM jenis premium yang pada Senin (19/1) mulai pukul 00.00 turun menjadi Rp6.600 per liter.
Sedangkan untuk harga premium di Pulau Dewata juga dipastikan lebih mahal yakni berkisar sekitar Rp6.950-Rp7.000 per liter mengingat eksekutif dan legislatif di Provinsi Bali belum sah merevisi besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 10 persen sedangkan daerah lain mencapai lima persen.
Untuk itu pihaknya berkomitmen mendorong anggota Organda untuk menggunakan gas atau yang kini dikenal "vehicle gas" (Vi-gas).
Saat ini, kata dia, beberapa anggota atau perusahaan jasa transportasi darat pariwisata telah menggunakan bahan bakar tersebut yang saat ini mencapai sekitar 14 unit kendaraan.
Namun jumlah itu masih tergolong kecil mengingat jumlah armada keseluruhan anggota Organda Bali mencapai sekitar 85 ribu unit kendaraan.
"Beberapa anggota kami sudah melakukan penghitungan apabila menggunakan vi-gas dan itu sangat menguntungkan sekali karena bisa menghemat," imbuhnya.
Organda, kata dia, berupaya menyosialisasikan kepada anggotanya untuk menggunakan bahan bakar gas tersebut.
Pihaknya juga telah menjalin kerja sama dengan sebuah perusahaan konverter kit untuk memaksimalkan penggunaan BBM gas tersebut.
Bahan bakar gas atau vi-gas dinilai selain murah juga ramah lingkungan dan tergolong aman. (WDY)
Organda Bali Dukung Pemerintah Konversi BBM Gas
Minggu, 18 Januari 2015 15:17 WIB