Denpasar (Antara Bali) - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Bali meminta Disdikpora kabupaten/kota segera menyampaikan data kebutuhan buku dan guru dalam pelaksanaan kurikulum pendidikan 2013.
"Kami belum mendapatkan data apakah terjadi kekurangan buku atau tidak, oleh karena itu kami berusaha menghubungi pihak kabupaten/kota. Jika ternyata kurang, selanjutnya dapat dikomunikasikan dengan bagian perencanaan Kemendikbud," kata Kadisdikpora Bali Anak Agung Ngurah Gede Sujaya di Denpasar, Rabu.
Meskipun belum mendapatkan data pasti kekurangan buku, Sujaya memprediksi jumlah buku kurikulum 2013 yang telah diterima baru mencapai 70 persen untuk jenjang pendidikan SMA yang menerapkan kurikulum baru itu. Sedangkan untuk jenjang SD dan SMP sudah lengkap.
"Mulai hari ini kami siapkan sepenuhnya apa yang masih kurang untuk dikomunikasikan kepada Kemendikbud karena paling lambat akhir Agustus 2013, semuanya harus sudah lengkap sehingga pelaksanaan kurikulum baru dapat berjalan lancar," ujarnya.
Menurut dia, kurikulum pendidikan 2013 baru diterapkan pada 296 sekolah atau sekitar 30 persen dari keseluruhan sekolah di Bali. Sebanyak 30 persen lagi akan menerapkan pada 2014 dan 40 persen sisanya pada 2015.
"Sekolah-sekolah yang sudah siap melaksanakan kurikulum baru itu juga mendapatkan pendampingan dan kami terus mengomunikasikan supaya dalam pelaksanaannya tidak ada permasalahan," ujarnya. (LHS)