Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali akan merancang peta jalan ("road map") menuju terwujudnya Pulau Dewata yang ramah untuk kaum lanjut usia.
"Makin maju sebuah negara, maka jumlah lansianya akan meningkat. Selain jumlahnya meningkat, mereka juga banyak yang potensial dengan berbagai ide dan pengalaman," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menerima Direktur SurveyMETER dr Ni Wayan Suriastini di Denpasar, Jumat.
Ia berharap agar "road map" tersebut bisa terwujud sebelum 2030. "Makin meningkatnya usia harapan hidup berimplikasi pada bertambahnya jumlah lansia secara nasional maupun Bali khususnya sehingga keberadaan mereka perlu mendapat perhatian serius dari pemangku kepentingan dan masyarakat luas," ujarnya.
Ia berpendapat, jika sudah mendapat perhatian serius, maka lansia dapat menikmati sisa hidupnya secara lebih berkualitas baik fisik maupun mental.
Sementara itu Direktur SurveyMETER dr Suriastini memaparkan hasil penelitian Kota Ramah Lansia di sejumlah daerah.
Penelitian yang dilakukan lembaga nonprofit yang bergerak di bidang pendidikan dan penelitian itu menyasar 14 kota di Indonesia, termasuk Denpasar dengan 2.100 responden.
Dari hasil surveinya, Suriastini menyimpulkan bahwa keberadaan lansia belum mendapat perhatian maksimal.
"Padahal pada 2030 diprediksi jumlah lansia akan melebihi balita. Kalau sekarang posisinya balita 9,7 persen dan lansia 7,6 persen, pada 2030 akan sebaliknya yaitu lansia diperkirakan mencapai 14 persen dan balita 7,6 persen," katanya.
Terkait dengan hasil penelitian itu, ia menggugah para pemangku kepentingan dan juga masyarakat luas untuk mulai melakukan upaya menciptakan kota atau daerah ramah lansia.
"Kriteria ramah lansia mengacu pada lembaga PBB di bidang kesehatan WHO antara lain ketersediaan gedung dan ruang terbuka untuk para lansia, transportasi, perumahan, panti sosial dan kepedulian masyarakat," katanya. (LHS)