Badung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, berupaya meringankan beban masyarakat beragama Hindu dan menjaga stabilitas ekonomi melalui penyaluran bantuan sosial jelang Hari Raya Galungan.
“Bantuan ini untuk membantu masyarakat dalam menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok, mengendalikan inflasi, serta menjaga daya beli masyarakat menjelang hari raya keagamaan,” ujar Bupati I Wayan Adi Arnawa di Mangupura, Senin.
Bantuan yang disalurkan itu berupa uang tunai sebesar Rp2 juta per KK beragama Hindu yang berpenghasilan maksimal Rp5 juta per bulan menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan bulan November Tahun 2025.
Bantuan tersebut disalurkan kepada 83.768 Kepala Keluarga di enam kecamatan dengan rincian Kecamatan Petang 7.998 KK, Abiansemal 22.542 KK, Mengwi 24.429 KK, Kuta Utara 9.039 KK, Kuta 5.275 KK serta Kecamatan Kuta Selatan 14.485 KK.
Bantuan itu disalurkan sebagai wujud komitmen Pemkab Badung dalam menghadirkan kebijakan yang inklusif, adaptif, dan berpihak kepada masyarakat terutama dalam menjaga stabilitas ekonomi serta memperkuat kesejahteraan sosial.
Bupati Adi Arnawa menjelaskan bantuan tersebut bukan merupakan tunjangan hari raya, melainkan stimulus ekonomi daerah untuk memperkuat daya beli masyarakat dan menggerakkan perekonomian lokal.
“Pemerintah harus hadir untuk mengurangi beban sosial ekonomi masyarakat, khususnya menjelang perayaan hari besar keagamaan. Bantuan ini diharapkan dapat menjaga daya beli dan menjadi stimulan agar masyarakat bisa merayakan hari raya dengan layak,” jelas dia.
Bupati mengungkapkan kebijakan itu bukan hanya sekedar bentuk bantuan finansial namun juga untuk menciptakan kesejahteraan lahir batin masyarakat Badung melalui kebijakan sosial yang berkeadilan dan berdampak langsung.
Menurut dia, pola penyaluran bantuan sosial serupa juga akan diterapkan bagi umat beragama lain di Badung, seperti perayaan Idul Fitri, Natal dan Waisak sesuai kalender keagamaan masing-masing.
“Kami ingin memastikan semua umat dapat merayakan dengan layak tanpa terbebani oleh tekanan ekonomi akibat terjadi inflasi,” ungkap dia.
Kepala Dinas Sosial Badung AA. Ngurah Raka Sukaeling menambahkan Hari raya keagamaan merupakan momentum kebahagiaan dan refleksi spiritual. Namun, menjelang hari raya sering terjadi peningkatan harga barang serta peningkatan kebutuhan masyarakat.
“Hal itu akan berpengaruh terhadap kemampuan daya beli masyarakat, terutama dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya. Maka dari itu, pemerintah daerah wajib hadir memberikan perlindungan sosial bagi warganya,” tambah dia.
