Buleleng, Bali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali, memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan di tiga kecamatan yakni Sawan, Kubutambahan, dan Tejakula sebagai upaya implementasi pembangunan berkelanjutan di kawasan tersebut.
"Jalan Merak yang sudah berusia 23 tahun ini menjadi akses vital bagi warga, terutama bagi siswa-siswi yang bersekolah di SMPN Satu Atap Tunjung serta masyarakat yang membawa hasil perkebunan, seperti mangga dan kelapa," kata Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra yang didampingi Wakil Bupati Gede Supriatna saat kunjungan kerja meninjau sejumlah proyek pembangunan di Kecamatan Sawan, Tejakula, dan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali, Selasa.
Salah satu fokus utama kunjungan tersebut adalah pembangunan Jalan Merak yang menghubungkan Desa Bukti dan Desa Tunjung, serta peninjauan kondisi fasilitas pendidikan di SMPN 1 Kubutambahan.
Sutjidra memaparkan pihaknya telah meninjau langsung proyek peningkatan Jalan Merak.
Jalan sepanjang tujuh kilometer dengan lebar tiga meter itu kini mulai dibeton untuk mencegah kerusakan akibat tergerus air.
Pengerjaan jalan tersebut menelan anggaran sebesar Rp4,2 miliar dari APBD Kabupaten Buleleng Tahun 2025.
Ia menjelaskan pembangunan jalan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap kebutuhan dasar masyarakat di desa.
"Ya, bertahap karena kemampuan fiskal kita juga terbatas. Jadi, yang prioritas seperti ini kan untuk memudahkan akses, terutama ke sekolah, kemudian membawa hasil-hasil pertanian," ujarnya.
Sementara itu, Perbekel Tunjung I Made Sadia mengungkapkan terima kasih atas perhatian pemerintah daerah terhadap infrastruktur desanya.
"Masyarakat Desa Tunjung berterima kasih kepada Pak Bupati dan Wakil Bupati beserta jajaran. Astungkara, Joss Paten 2029," ujarnya.
Usai meninjau jalan di Desa Tunjung, rombongan melanjutkan kunjungan ke SMPN 1 Kubutambahan.
Di sekolah tersebut, Bupati Sutjidra meninjau kondisi bangunan serta berdialog dengan pihak sekolah terkait kebutuhan sarana pendidikan.
Ia menilai SMPN 1 Kubutambahan sebagai salah satu sekolah dengan jumlah siswa terbanyak di wilayah timur Buleleng.
"Sekolah ini jumlah siswanya gemuk sekali. Jadi ada dua sif, pagi dan sore, sehingga sangat layak untuk mendapatkan program di tahun ini. Tahun depan juga akan kita revitalisasi untuk yang belum tersentuh. Muridnya hampir 1.000 orang di sini," kata Sutjidra.
Pemerintah daerah, kata dia, juga akan memperhatikan pembangunan ruang kepala sekolah yang sudah tidak layak pakai.
Selain itu, ia mengungkapkan rencana pembangunan SMP reguler baru di Desa Pacung, Kecamatan Tejakula, dengan bantuan dari Pemerintah Provinsi Bali.
"Kalau sekolah itu sudah berdiri nanti, siswa-siswi yang di perbatasan akan tertarik ke SMP baru di Desa Pacung," katanya.
Selanjutnya, pada tatap muka dengan masyarakat yang dipusatkan di GOR Besi Mejajar, Kubutambahan, Sutjidra menyampaikan pula rencana pembangunan rumah sakit di Kecamatan Tejakula untuk mendekatkan akses kesehatan ke masyarakat.
Pada kesempatan ini diberikan pula berbagai bantuan kepada masyarakat maupun kelompok usaha.
