Denpasar (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali mengungkapkan outlook ekonomi Pulau Dewata pada triwulan III-2025 tumbuh menguat dengan didorong sektor pariwisata sebagai penopang terbesar.
“Perlu pengembangan sektor pariwisata untuk mendukung ekonomi Bali inklusif dan berkelanjutan,” kata Kepala Perwakilan BI Bali Erwin Soeriadimadja di Denpasar, Bali, Kamis.
Selain sektor pariwisata dan industri layanan pariwisata lainnya, geliat ekonomi pada triwulan III tahun ini juga didorong dimulainya proyek konstruksi.
Ia menjabarkan strategi yang dapat digenjot untuk mendorong geliat ekonomi di Bali di antaranya mempercepat pengembangan pariwisata berbasis kualitas.
Misalnya, lanjut dia, peningkatan kualitas destinasi dan infrastruktur pendukung, diversifikasi menuju wellness tourism serta penguatan kegiatan wisata MICE atau lini usaha konferensi dan pameran.
Ia mengharapkan pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan III-2025 dapat lebih tinggi dari realisasi triwulan II-2025 yaitu tumbuh tinggi sebesar 5,95 persen, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 5,52 persen, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali.
Pertumbuhan ekonomi Bali itu bahkan lebih tinggi dibandingkan nasional yang tumbuh sebesar 5,12 persen.
Peningkatan ekonomi Bali didorong oleh konsumsi rumah tangga, investasi baik dalam dan luar negeri, serta ekspor sejalan dengan tumbuhnya kunjungan wisatawan mancanegara.
Sedangkan dari sisi lapangan usaha, akselerasi pertumbuhan ekonomi Bali didorong lapangan usaha tertinggi yakni akomodasi, makan dan minum karena sektor pariwisata yang tumbuh positif serta lapangan usaha perdagangan didukung peningkatan penjualan baik produk domestik maupun impor antarwilayah.
Berdasarkan data BPS Bali, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Bali pada semester pertama 2025 sebanyak 3,28 juta orang kunjungan atau naik 12,68 persen dibanding semester pertama 2024.
Wisatawan asal Australia masih menjadi yang terbanyak berwisata di Bali, diikuti India, China, Korea Selatan dan Amerika Serikat sebagai lima negara terbesar asal wisatawan asing yang melancong di Pulau Dewata.
Baca juga: Cadangan devisa terjaga tinggi capai 152 miliar dolar AS pada Juli 2025
Baca juga: BI Bali olah limbah uang kertas jadi medali lomba lari
