Denpasar (Antara Bali) - Asisten Manager Bidang Hubungan Masyarakat dan Hukum PT Angkasa Pura I Bandar Udara Ngurah Rai, Dimyati, menyatakan, aktivitas penerbangan dalam dan luar negeri menjelang Hari Suci umat Hindu, Nyepi berjalan normal seperti biasanya.
"Kami baru menyatakan Bandar Udara Internasional Ngurah Rai ditutup dari aktivitas penerbangan umum pada pukul 06.00 WITA besok. Jadi hingga dini hari nanti masih ada penerbangan, dari Garuda Indonesia dan Korean Air," katanya kepada ANTARA, di Denpasar, Senin siang.
Dua penerbangan jarak jauh memakai pesawat terbang berbadan lebar terakhir itu, katanya, masih dilayani dukungan darat dan proses keimigrasian atau kepabeanan jika memang diperlukan.
Penerbangan Garuda Indonesia terakhir itu adalah untuk rute Jakarta-Denpasar-Timika. Sedangkan Korean Air adalah Seoul-Denpasar-Seoul.
Menurut dia, pada Hari Suci Penyepian, biasanya cuma sedikit pesawat terbang yang "menginap" alias "remain over night" (RON) di apron Bandar Udara Internasional Ngurah Rai.
"Biasanya, mereka mengalihkan pesawat terbang itu ke rute lain, lebih baik didayagunakan ketimbang harus RON karena malah menambah biaya saja," paparnya.
"Semua operator penerbangan dan perusahaan penanganan darat telah diberitahu secara tertulis sejak beberapa waktu lalu, agen perjalanan juga demikian dan hotel-hotel juga telah mengetahui. Jadi tidak ada masalah," ujarnya.
Pada Hari Suci Penyepian yang dimulai pada pukul 06.00 WITA Selasa (16/3) hingga pukul 06.00 WITA Rabu (17/3), seluruh wilayah Bandar Udara Internasional Ngurah Rai juga dinyatakan ditutup dari aktivitas apapun.
"Hanya boleh dioperasikan aktivitas penerbangan atau yang lain jika keadaan sangat mendesak. Ini juga ada prosedur yang harus dilalui. Intinya, kami juga ingin menghormati makna Hari Suci Penyepian," katanya.
Dalam sehari, Bandar Udara Internasional Ngurah Rai melayani pergerakan udara bagi 220 penerbangan dalam dan luar negeri. Jumlah itu bisa bertambah jika musim liburan tiba, yang biasanya berlangsung pada Juni hingga Agustus atau Oktober hingga awal Januari tahun berikutnya.
Kebijaksanaan menghentikan sementara aktivitas penerbangan di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai ini, telah berlangsung sejak 12 tahun lalu dan semua maskapai penerbangan dalam dan mancanegara yang berkoneksi dengan bandar udara itu telah paham dengan aturan itu.(*)