Badung, Bali (ANTARA) - Kepolisian Daerah Bali membeberkan peran dari para tersangka penembakan WNA Australia di Vila Casa Santisya 1, Desa Munggu, Kabupaten Badung.
Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Polisi Daniel Adityajaya di Badung, Kamis mengatakan ketiga pelaku yakni Tupou Pasa Midolmore (27), Coskun Mevlut (23) dan Darcy Francesco Jenson (37) telah merencanakan dengan terorganisir aksi pembunuhan terhadap korban Zivan Radmanovic (meninggal dunia) dan Sanar Ghanim (korban luka).
Ketiganya berbagi peran dalam melakukan aksi pada Sabtu (14/6) dini hari.
"DFJ memesan vila untuk para tersangka, penyedia sarana atau alat yang digunakan untuk membuka pintu berupa hammer atau martil dan alat-alat lain, menyediakan kendaraan dua mobil dan sepeda motor untuk para eksekutor untuk melaksanakan aktivitasnya dari persiapan, hingga pelarian," kata Kapolda Bali.
Selain itu, pelaku DFJ juga bertugas memesan tiket kapal dari Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana untuk menyeberang ke Pelabuhan Ketapang, Jawa Timur.
Selanjutnya, ia juga yang menjemput eksekutor di daerah Sidoarjo menuju Jakarta sebelum kabur keluar negeri.
Baca juga: Jejak pembunuh warga Australia berawal dari barcode palu
Sementara itu, tersangka TP dan MC bertugas membeli jaket gojek untuk penyamaran saat penembakan, diduga mendobrak pintu villa dengan hammer atau martil, eksekutor penembakan, membuang sepeda motor dan barang bukti lainnya setelah melakukan penembakan.
Kapolda mengatakan aksi ketiganya terekam kamera CCTV di beberapa lokasi seperti di TKP penembakan, toko tempat pelaku membeli palu dan hotel tempat ketiganya menginap.
Pelaku DFJ juga tertangkap kamera sedang check out dari hotel dengan menggunakan mobil Toyota Fortuner warna putih.
"Keterlibatan DJF juga dikuatkan saat dia menyewa mobil tersebut dan CCTV yang ditemukan di sekitar TKP di toko tempat membeli hammer," kata Daniel.
Selain Pajero, DJF juga menyewa mobil Suzuki XL7.
Dari keterangan saksi, Toyota Fortuner dibuang di Jalan Anyelir, Dauh Peken, Kabupaten Tabanan, Bali. Di dalam mobil tersebut, polisi menemukan sarung tangan dan sebo (penutup wajah dan kepala).
"Hasil penyelidikan ditemukan residu peluru di dalam sarung tangan tersebut," kata Kapolda.
Sementara itu, di dalam mobil Suzuki XL7 warna putih yang ditemukan di Sidoarjo Jawa Timur ditemukan tiket penyeberangan Gilimanuk-Ketapang. Setelah meninggalkan mobil di Sidoarjo, ketiga tersangka menuju Jakarta menggunakan bus dari Terminal Sidoarjo.
Baca juga: Polisi: Tiga pelaku penembakan WNA Australia di Bali gelapkan mobil
Pelaku DJF di amankan di Hotel Sheraton Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta. Sementara itu, kedua tersangka lainnya sudah terlanjur terbang keluar negeri. Atas koordinasi dengan Kamboja, kedua pelaku lainnya ditangkap di Pnom Phen.
Sebelumnya, dua orang WNA Australia diduga ditembak saat istirahat di Vila Casa Santisya 1, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (14/6) dini hari.
Dalam peristiwa tersebut, satu orang meninggal dunia atas nama Zivan Radmanovic dan satu orang korban mengalami luka, Sanar Ghanim.
Penembakan itu disaksikan oleh GJ, istri korban ZR dan Daniela, istri Sanar.
ZR ditembak di dalam toilet kamar mandi sementara Sanar ditembak di dalam kamar.
