Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Pengurus Besar Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (PB IKASI) mengupayakan untuk mengirim atlet anggar bertanding di luar negeri guna menambah jam terbang dan pengalaman atlet.
“Kami dorong (ikut turnamen) makanya beberapa atlet junior kami kirim ke Malaysia dan ada beberapa kejuaraan dapat medali emas khususnya junior,” kata Ketua Umum PB IKASI Amir Yanto di sela hari terakhir Kejuaraan Anggar Asia 2025 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Minggu.
Meski begitu, untuk ajang uji coba (try out) tanding di luar negeri pihaknya masih akan mencermati kondisi internal karena terbentur anggaran yang terbatas.
Namun, ia akan menyiapkan pembinaan atlet di dalam negeri untuk menunjang kesiapan mereka berlaga di turnamen internasional.
Selain itu, pengurus berencana memperbanyak mengadakan kursus pelatih anggar salah satunya untuk mendorong bibit atlet junior.
“Kami coba nanti memperbanyak kursus pelatih secara terbuka, kalau bisa dari junior. Di Bali sudah kami lakukan yakni pelatihan guru olahraga tingkat sekolah dasar untuk pembibitan dari junior,” imbuhnya.
Baca juga: IKASI fokus bina atlet untuk tanding di junior dan kadet Asia 2026
Untuk menambah jam terbang dan pengalaman tanding dengan atlet asing, pihaknya menjadi tuan rumah Kejuaraan Anggar Asia 2025 yang diadakan pada 17-22 Juni di Nusa Dua, Bali dan kejuaraan junior dan kadet rencananya pada Februari 2026 di Jakarta.
Sementara itu, pelatih tim anggar spesialisasi nomor degen Muhammad Indra Haryana mengakui atlet anggar Indonesia yang mayoritas berusia muda di bawah 20 tahun itu masih kekurangan jam terbang turnamen internasional termasuk pengalaman tanding dan latihan di luar negeri.
Selama ini, kata dia, sebanyak 25 atlet anggar yang bertarung di Kejuaraan Anggar Asia di Bali itu dominan bertanding dan berlatih di dalam negeri.
“Saya butuh anak muda ini banyak jam terbang, latihan tanding. Anggar Indonesia kurang di sana dan selama 10 tahun kami ibarat tertinggal dengan negara di Asia Tenggara apalagi Singapura, Filipina sudah lebih maju,” ucapnya.
Baca juga: Ikasi: Kejuaraan Anggar Asia di Bali perkuat persahabatan antarbangsa
Sementara itu, para wakil Indonesia di ajang bergengsi se-Asia itu belum dapat menembus putaran final meski sudah berjuang tampil maksimal.
Dari tiga kategori yang dipertandingkan baik individu dan beregu, rata-rata para atlet anggar Indonesia terhenti di babak kualifikasi, setelah beberapa di antaranya lolos dari babak penyisihan.
“Kami sudah mencoba semaksimal mungkin melalui Pelatnas sejak Januari 2025. Memang kami harus kerja keras untuk mencapai level tertinggi dan lawan yang sangat berat,” ucap Ketua Umum PB Ikasi Amir Yanto.
Meski begitu, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo mengapresiasi kerja keras atlet Indonesia itu karena menunjukkan kemajuan yang positif.