Denpasar (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Bali merancang pembangunan Sekolah Rakyat di Kabupaten Karangasem.
Kepala Disdikpora Bali KN Boy Jayawibawa di Denpasar, Rabu, mengatakan rencana lokasi ini masih dalam proses peninjauan.
“Sedang diusulkan satu Sekolah Rakyat mudah-mudahan nanti bisa, kalau sudah ditinjau oleh pusat, itu bisa nanti dijadikan Sekolah Rakyat,” kata dia.
“Kalau sekolah yang di Tabanan itu dari Kemensos ada juga tetapi kami sedang merancang (Sekolah Rakyat) di Karangasem,” katanya.
Disdikpora Bali memetakan daerah yang cocok untuk membangun sekolah program pemerintah pusat itu.
Sekolah tersebut akan diperuntukkan bagi jenjang sekolah dasar, SMP, dan SMA dengan anggaran penyelenggaraan pendidikan dari pemerintah pusat.
Baca juga: Presiden Prabowo panggil para menteri bahas Sekolah Rakyat
“Anggarannya kurang tahu saya masih dari pusat, nanti akan dikucurkan, kami lagi cari tanah pemerintah provinsi dimana yang memang memungkinkan 5 sampai 10 hektare,” ujarnya.
Disdikpora Bali mengatakan proses membangun sekolah ini bertahap termasuk akan ada tahap pemeriksaan dan memastikan siswa yang tepat sasaran untuk diberikan pendidikan.
Boy menegaskan berdasarkan arahan Presiden Prabowo sekolah ini akan diutamakan bagi anak-anak kurang mampu, sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya sekolah.
Konsep yang dijalani nantinya juga akan mirip seperti SMA Bali Mandara, yaitu sekolah dengan konsep asrama milik pemerintah daerah yang dikhususkan bagi siswa dari keluarga kurang mampu.
“Kalau Sekolah Rakyat itu kan sekolah yang memang ada asramanya, kemudian sekolah yang diperuntukkan untuk anak-anak siswa miskin, kemudian mereka diberikan mulai asrama, makan, dan sebagainya, itu sedang kami usulkan, kurang lebih sama seperti itu (SMA Bali Mandara),” ujar Kepala Disdikpora Bali.
Ia sendiri menargetkan Sekolah Rakyat ini dapat beroperasi mulai 2026 dan mampu menampung banyak siswa miskin.
Baca juga: Seskab Teddy dan Mensos persiapkan infrastruktur-kurikulum sekolah rakyat