Kintamani (Antara Bali) - Seluas 31,5 hektare lahan tidak produktif di wilayah Desa Songan, Kintamani, Kabupaten Bangli, ditanami bibit pohon bambu untuk mendukung perekonomian masyarakat setempat sekaligus menjaga kelestarian ekologi di Pulau Dewata.
"Penanaman bibit pohon bambu seluas 31,5 hektare di desa ini adalah untuk enam tahun," kata I Made Gunarta selalu penggagas Bali Spirit Festival, di kawasan tersebut, Sabtu.
Bali Spirit Festival menyisihkan hasil penjualan tiket bagi program inisiatif penjangkauan masyarakat, yang sebagian digunakan untuk mendukung program penghijauan dan pemberdayaan masyarakat (Bali Regreen).
Dia menjelaskan, penanaman pohon bambu itu merupakan bagian dari Bali Regreen, untuk tahun ini mulai difokuskan ke wilayah Desa Songan B, sebelumnya di Desa Ban.
Program penghijauan sekaligus pemberdayaan masyarakat itu digelar dengan kerja sama dengan Evironmental Bamboo Foundation (EBF). "Tahap awal penanaman bibit pohon bambu itu pada lahan seluas lima hektare milik 10 kepala keluarga yang berada di Banjar Alengkong dan Bukit Sari," ucapnya.
Perhitungan sementara satu hektare lahan itu dapat ditanami 100 bibit bambu tergantung lokasi kemiringan dan kedataran tanah yang ada. Program tersebut tidak akan menggangu lahan holtikultura yang menjadi mata pencaharian masyarakat setempat.
Penanaman pohon tersebut diharapkan dapat berfungsi sebagai pengontrol erosi dan pemulihan daerah aliran sungai, yang akhirnya dapat membantu pengembangan ekonomi desa.
Sementara itu Arif Rabiek selaku Co Founder EBF mengatakan, saat ini ada 100 hektare lahan tandus dan tidak produktif di Pulau Dewata yang setiap meter perseginya menambah bebean ekosistem.
Sedangkan setiap meter persegi bambu yang ditanam akan membantu menyerap karbon, menurunkan suhu sekitar, membantu menyerap air tanah dan menghasilkan kayu produksi industri rumah tangga. (IGT)
31,5 Hektare Lahan Nonproduktif Ditanami Bambu
Sabtu, 20 April 2013 16:41 WIB