Denpasar (Antara Bali) - Maestro tari perut Indonesia Suzanna Tibble mengungkapkan bahwa tari perut bukan hanya dominasi perempuan, melainkan juga banyak dilakukan oleh kaum laki-laki, termasuk di Mesir.
"Di Timur Tengah, tari perut jamak dilakukan oleh laki maupun perempuan. Dalam setiap kesempatan sosial, seperti acara perkawinan dan undangan, semua warga biasanya serentak menari untuk merayakannya," katanya disela-sela persiapan penutupan festival tari perut se-Asia di Nusa Dua, Bali, Minggu.
Menurut dia, salah satu selebritis Mesir yang digandrungi anak muda saat ini adalah penari perut laki-laki, yakni Tito Seif. Tito bahkan mendapat julukan "Egyptian Superstar" dari para penggemarnya yang tersebar di seluruh Timur Tengah, bahkan Eropa dan Amerika.
"Tito Seif menjadi kebanggaan dan idola baru remaja Mesir karena revolusi gerakan yang menggambarkan seorang lelaki jantan dan penuh ambisi," kata Suzanna sebagaimana dikutip siaran pers panitia festival.
Ia menjelaskan bahwa Tito mengeyampingkan kepercayaan bahwa tari perut adalah tarian feminin yang harus dibawakan secara sensual atau seperti gaya kaum waria. Tarian Tito Seif sebaliknya, justru penuh dengan gerakan "macho", tegas tapi "gentle", khas laki-laki Timur Tengah.
Sementara direktur festival tari perut Felix Rusli mengatakan bahwa dalam kegiatan kali ini diikuti tiga peserta laki-laki di antara lebih dari 230 peserta perempuan. Meskipun hanya tiga orang, mereka ikut aktif dalam berbagai latihan dan lokakarya.
Dalam pergelaran akbar penutup yang digelar, Minggu malam, tiga penari laki-laki juga terlihat menjadi bagian penting dari festival ini.
"Prosesi penutupan digelar sebuah acara gala dinner dengan pertunjukan tari perut dengan tata cahaya dan sound system spektakuler. Belum pernah ada pagelaran semacam ini di Bali," ujarnya.(*)
Tari Perut Bukan Hanya Dominasi Perempuan
Minggu, 28 Februari 2010 19:12 WIB