Bengkulu (Antara Bali) - Benteng peninggalan Inggris, Marlbourogh, di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu hingga saat ini membutuhkan perawatan intensif supaya bangunan yang ada terjaga dengan baik sesuai aslinya.
"Kami setiap tahun hanya mendapat biaya perawatan penebasan rumput dari Balai Purbakala Jambi, sedangkan pemeliharaan lainnya tidak ada," kata seorang pejaga Benteng Marlbourogh M Yusuf di Bengkulu, Minggu.
Ia mengatakan, mestinya pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu menganggarkan dana rehabilitasi tersebut.
Jika tidak mampu mengajukan bantuan ke pemerintah Inggris karena benteng itu peninggalan kerajaan Inggris saat berkuasa di Bengkulu ratusan tahun silam.
Pendapatan dari retribusi pengunjung pada hari-hari biasa antara Rp800 ribu-Rp1 juta, uang itu langsung disetor ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu.
Sedangkan pendapatan pada hari libur dan hari-hari besar lainnya bisanya di atas Rp2 juta per hari, dana itu juga disetor ke dinas terkait di provinsi.
Para penjaga benteng itu setiap hari hanya mendapat uang kebijakan dari para tamu dan gaji setiap bulan tidak mencukupi, setiap hari ia juga mendapat keluhan dari pengunjung, terutama dari luar Bengkulu. (LHS)