Yogyakarta (Antara Bali) - Desa Wisata Gamplong di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang memliki potensi sebagai sentra produksi kerajinan tenun menyuguhkan proses produksi kerajinan itu kepada kalangan wisatawan yang berkunjung ke desa itu.
"Selain itu, para wisatawan juga diberikan kesempatan merasakan langsung cara memproduksi tenun dengan alat tenun bukan mesin (ATBM) milik para perajin di desa itu," kata Penasihat Pengelola Desa Wisata Gamplong Sleman Sutopo Sugiharto di Yogyakarta, Kamis.
Ia mengatakan sejumlah perajin di desa wisata tersebut memang secara khusus membuka kursus singkat menenun dengan ATBM.
"Untuk memberikan layanan kepada wisatawan, warga setempat menyediakan paket kursus singkat belajar menenun di rumah produksi mereka sekaligus untuk menginap bagi para wisatawan yang berkunjung ke desa wisata tersebut," katanya.
Menurut dia, dengan potensi produk kerajinan tenun dengan ATBM itu, maka Desa Wisata Gamplong sampai saat ini mampu bertahan sebagai desa wisata yang diminati wisatawan mancanegara maupun dalam negeri karena mempunyai ciri spesifik yang bisa dijual.
Selama ini desa wisata tersebut dikenal wisatawan karena ciri khasnya sebagai sentra produksi kerajinan tenun dengan menggunakan ATBM. (LHS)