Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Indonesia menganugerahkan tokoh humas kepada Ketua Umum PSSI Erick Thohir karena berkontribusi meningkatkan level sepak bola Indonesia.
“Kami tahu Pak Erick banyak sekali berjuang untuk sepak bola Indonesia,” kata Ketua Umum Perhumas Indonesia Boy Kelana Soebroto di sela Konvensi Humas Indonesia 2024 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis.
Dari sisi kehumasan, lanjut dia, kontribusi yang meningkatkan prestasi sepak bola Indonesia itu memberi citra positif kepada negara di kancah dunia.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengaku terhormat mendapat anugerah tersebut dari kalangan humas Indonesia.
Menteri BUMN itu mengungkapkan Indonesia memiliki kekayaan budaya, sejarah hingga alam sehingga citra bangsa dan negara perlu ditingkatkan di mata dunia termasuk dari olahraga di antaranya sepak bola.
Baca juga: Perhumas tekankan praktik komunikasi yang bertanggung jawab
Sebagai tokoh yang menahkodai organisasi olahraga sepak bola tanah air, ia pun menggunakan kesempatan itu untuk membangunkan kembali tim nasional Indonesia yang selama ini “tertidur”.
“Timnas kita selama ini raksasa yang tidur, nah ini kami bangunkan,” ucapnya.
Erick menambahkan tim nasional Indonesia saat ini mampu mencetak sejarah yakni dari tiga kelompok usia mampu menembus kancah kompetisi internasional.
Tiga timnas yang pentas di ajang Piala Asia itu yakni kelompok usia di bawah 17 tahun (U-17), U-20, U-23, dan timnas senior.
“Sudah waktunya kita menaruh Indonesia di peta dunia. Ini sejarah dan semuanya bisa kualifikasi ke Piala Dunia, kalau yang U-23 tidak bisa karena kemarin kalah di penyisihan Olimpiade. Jadi ini hal saya rasa positif buat bangsa,” katanya.
Baca juga: Perhumas membarui kode etik soal kecerdasan buatan
Prestasi itu pun, lanjut dia, menarik perhatian masyarakat khususnya pemberitaan media internasional mulai dari New York Times, Euronews hingga media-media di kawasan Asia Tenggara di antaranya Malaysia dan Thailand.
Di sisi lain, ia pun mengharapkan Perhumas dapat memposisikan diri di tengah dinamika digitalisasi di antaranya maraknya kabar bohong (hoaks) yakni dengan tetap melakukan pemeriksaan dan keberimbangan, hingga bersih dan jujur dalam memberikan informasi kepada masyarakat.