Negara (ANTARA) - Kantor Stasiun Klimatologi BMKG Bali di Jembrana mengimbau masyarakat waspada terhadap angin puting beliung, seperti yang sudah merusak belasan rumah warga di Kelurahan Sangkaragung.
"Angin puting beliung yang membawa daya rusak, biasanya muncul saat musim peralihan seperti saat ini," kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Bali di Jembrana Aminudin Al Roniri di Negara, Senin.
Dia mengatakan, saat musim peralihan dari kemarau ke musim hujan demikian juga sebaliknya, puting beliung berpotensi terjadi di daerah lapang yang berdekatan dengan pesisir.
Biasanya, kata dia, angin kencang yang berlangsung antara tiga sampai lima menit itu disertai hujan lebat yang turun tiba-tiba.
"Angin kencang atau puting beliung itu disebabkan oleh awan cumulunimbus, atau awan hitam yang bentuknya menjulang. Biasanya awan jenis itu muncul di wilayah perairan hangat saat musim pancaroba," katanya.
Terkait kejadian di Kelurahan Sangkaragung, menurut dia, meskipun tidak di lokasi yang sama, angin puting beliung berpotensi terjadi lagi karena suhu perairan cukup hangat serta kondisi atmosfer yang labil menuju peralihan musim.
"Yang perlu diwaspadai adalah wilayah pesisir. Biasanya puting beliung terjadi di wilayah tersebut, namun kecil kemungkinan terjadi di lokasi yang sama," katanya.
Pada Senin sekitar pukul 03.00 wita dinihari, hembusan kencang angin puting beliung merusak belasan rumah warga di Banjar Samblong, Kelurahan Sangakaragung, Kecamatan Jembrana.
"Kerusakan rata-rata pada atap warga seperti genteng, asbes atau seng yang jatuh berhamburan," kata Kepala Dusun Samblong I Gede Utama Yasa.
Dia mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, hanya salah seorang warga bernama I Wayan Dander mengalami luka ringan akibat tertimpa genteng di punggungnya.
"Warga itu hanya mengalami memar ringan karena tertimpa genteng yang jatuh di kamar tidurnya," katanya.
Jro Mangku Suardana, salah seorang warga mengatakan, angin puting beliung muncul tiba-tiba dengan suara gemuruh dari arah timur laut yang membuat sejumlah atap bangunan miliknya beterbangan.
BMKG Jembrana imbau masyarakat waspada angin puting beliung
Senin, 7 Oktober 2024 12:11 WIB