Denpasar (ANTARA) -
Ratusan warga Kota Denpasar, Bali, Sabtu antusias menyaksikan bahkan ikut berparade atau defile prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari tiga matra beserta alutsista dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 TNI.
Defile alutsista TNI tersebut berlangsung setelah dilakukan upacara peringatan HUT ke-79 TNI di Lapangan Niti Mandala, Renon, Kota Denpasar, Bali yang dipimpin oleh Kasdam IX/Udayana Brigadir Jenderal TNI Hartono, mewakili Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Muhammad Zamroni karena mengikuti upacara di Lapangan Silang Monas, Jakarta.
Warga yang sejak pagi memadati Lapangan Niti Mandala pun diajak turut serta naik ke atas kendaraan-kendaraan tempur tersebut dengan membawa bendera merah putih.
Masyarakat bahkan menaiki kendaraan truk lapis baja dan tank tempur baja yang biasa digunakan prajurit TNI.
Selain prajurit, para Pecalang (petugas pengamanan desa adat Bali) juga dilibatkan dalam kegiatan yang mengitari monumen perjuangan rakyat Bali Bajra Sandi.
Adapun prajurit TNI yang melakukan parade atau defile tersebut berasal dari lima batalion yakni Batalyon I terdiri dari satu Kompi Gabungan Pamen dan Korps Wanita TNI, satu Kompi gabungan Pama TNI, satu Kompi gabungan Bintara dan Tamtama TNI.
Batalyon II terdiri dari tiga Satuan Setingkat Kompi (SSK) dipimpin Mayor Inf Satriyo Pinandito yang menjabat Wakil Komandan Yonif 900/Satya Bhakti Wirotamma yakni satu kompi gabungan POM TNI, satu kompi dari Batalyon Infanteri 900/Satria Bhakti Wirottama, satu kompi dari Batalyon Infanteri 900/Satya Bhakti Wirotamma
Selanjutnya, melintas Batalyon IIl dari Batalyon Zeni Tempur 18/Yudha Karya Raksaka terdiri atas Kompi Satu dari Batalyon Zeni Tempur 18/Yudha Karya Raksaka, Kompi dua Gabungan dari Batalyon Infanteri 741/Garuda Nusantara dan Batalyon Zeni Tempur 18/Yudha Karya Raksaka dengan Komandan Kompi Lettu Czi Ketut Mahayasa yang menjabat Danki A Yonzipur 18/Yudha Karya Raksaka, Kompi III gabungan dari Korem 163/Wira Satya dan Denkav 4/Simha Pasupati
Batalyon IV di bawah Komandan Batalyon Mayor Pom Herlan Auriza yang menjabat Dansatpom Lanud I Gusti Ngurah Rai terdiri dari satu Kompi gabungan TNI AD dan TNI AL, satu Kompi gabungan TNI AD dan TNI AU, satu Kompi dari Brimob Polda Bali.
Tampil di Batalyon terakhir dalam defile adalah Batalyon V dengan Komandan Batalyon PNS Agus Harya Kesuma yang terdiri atas satu Kompi gabungan PNS Putra dan Putri, satu Kompi gabungan Pecalang, Komponen Cadangan dan Stikes Kesdam IX/Udayana dengan Komandan Kompi Letda Komcad Agung Bayu, satu Kompi gabungan Basarnas, Satpol PP dan BPBD di bawah pimpinan Mayor Sar Arif Yulianto.
Setelah defile dari peserta upacara kemudian diikuti oleh defile alutsista satuan jajaran TNI yang meliputi 14 unit sepeda motor kawal POM TNI yang terdiri dari 10 unit sepeda motor kawal POM Angkatan Darat, dua unit sepeda motor kawal dari POM AU dan dua unit sepeda motor kawal dari POM AL.
Barisan kedua diikuti 13 unit kendaraan kawal POM TNI terdiri dari 10 unit kendaraan kawal POM Angkatan Darat, dua unit kendaraan kawal dari POM AU serta satu unit kendaraan kawal dari POM AL yang digunakan untuk tugas pengawalan serta tugas memelihara, menegakkan hukum disiplin dan tata tertib di wilayah Bali.
Barisan ketiga terdiri dari unit kendaraan tempur Anoa yang merupakan salah satu kendaraan tempur yang mumpuni jika dihadapkan dalam kondisi perang maupun tugas-tugas pengamanan lainnya persembahan dari Batalyon Infanteri 741/Garuda Nusantara.
Pada barisan keempat, dua unit kendaraan tempur Panser Tarantula yang digunakan untuk mengangkut personel lapis baja dengan kemampuan tahan ranjau dan juga memiliki kelincahan yang baik di medan perang persembahan dari Detasemen Kavaleri 4/Simha Pasupati.
Selanjutnya, dua unit kendaraan taktis pertempuran jarak dekat dari kesatuan Batalyon Infanteri 900/Satya Bhakti Wirotamma Buatan PT. Pindad Indonesia yang ditunjukkan untuk mendukung operasi pertempuran jarak dekat dengan jelajah medan sulit.
Tiga unit kendaraan ATV merupakan kendaraan dengan kekuatan melewati medan-medan yang tidak bisa dilewati motor biasa dan berkapasitas seperti mobil persembahan dari Batalyon Infanteri 900/SBW.
Ada pula dua unit kendaraan khusus Jihandak berupa kendaraan Nubika dan Penjinak Bahan Peledak persembahan dari Batalyon Zeni Tempur 18/Yudha Karya Raksaka.
Selanjutnya, melintas dua unit kendaraan dari Satuan Paldam IX/Udayana terdiri dari kendaraan Harpal dan kendaraan derek.
Pada barisan berikutnya, terdapat kendaraan khusus komunikasi, kendaraan Stom (Satelit On The Movie), Ambulance, kendaraan Rib, kendaraan musik hingga terakhir meluncur 40 unit sepeda motor Babinsa.