Jakarta (Antara Bali) - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla minta Kementerian Agama untuk lebih proaktif terhadap persoalan-persoalan kemanusiaan dan konflik sosial yang muncul sewaktu-waktu dan dengan pendekatan manusiawi.
Selama ini ketika ada konflik, Kementerian itu lebih banyak menyerahkan kepada instansi lain dan organisasi kemasyarakatan (Ormas), kata JK, sapaan akrab Jusuf Kalla, saat memberikan ceramah pada acara laporan tahunan kehidupan keagamaan di Indonesia 2012 di Jakarta, Kamis.
Pada acara itu hadir Kepala Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kemenag M. Nur Kholis Setiawan, Edy Purwanto, sekretaris eksekutif dan Direktur KWI, Slamet Effendi Yusuf dari pengurus besar Nahdlatul Ulama dan Asrori S. Karni, praktisi media (Redaktur Majalah GATRA).
Pada acara yang dipandu Ahmad Sjafii Mufid tersebut, JK mengatakan bahwa jajaran Kementerian Agama harus membangun kepedulian lebih luas lagi terhadap persoalan kemanusiaan. Terutama terkait jika terjadi konflik, karena persoalan kehidupan keagamaan harus dilakukan dengan pendekatan berbagai pihak.
Ia menyebut jika berbicara wilayah politik, tentu di situ akan terkait dengan keakuan. Sementara dengan wilayah agama akan berkaitan dengan solidaritas.
"Kenapa demikian, sebab jika bicara agama seseorang berani mengorbankan jiwa raganya untuk mati dan menjadi sahid. Tetapi, jika wilayah politik, hal itu nanti dulu. Alasannya, karena terkait dengan kekuasaan dan apa yang akan diperoleh kemudian. (*/T007)