Denpasar (Antara Bali) - Wakil Ketua Komisi I DPRD Bali Gusti Putu Widjera mengatakan toleransi dan kerukuman umat beragama di Bali sudah cukup baik, termasuk persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kami amati kerukunan umat beragama dan menjaga persatuan bangsa di Bali sudah cukup baik. Namun demikian masyarakat harus tetap waspada dengan rongrongan eksternal yang bisa menganggu kerukunan antarumat beragama ini," kata Widjera di Denpasar, Jumat.
Hal itu diungkapkan menanggapi pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yodhoyono depan Sidang Bersama DPD RI dan DPR RI di Jakarta.
Ia mengatakan masyarakat Bali yang terbuka di tengah era globalisasi dan menjadi daerah tujuan wisata, tentu pengaruh tersebut akan secara tidak langsung berpengaruh terhadap perilaku masyarakat setempat.
"Kami harapkan warga tetap pada tatanan budaya masyarakat lokal di tengah kemajuan globalisasi. Sikap toleransi dan kerukunan agama menjadi satu pijakan yang mampu mempersatukan dan menuju kesejahteraan masyarakat," ujar politikus Partai Demokrat.
Ia mengatakan bahwa belakangan ini ada beberapa kasus yang terjadi di tengah masyarakat, seperti bentrok antarwarga. Namun itu karena dipicu oleh kesalahpahaman yang berawal dari ketersinggungan kaum pemuda.
"Namun karena kesiagaan dari aparat desa adat dan kepolisian, sehingga bentrok antarpemuda bisa diredam dan didamaikan secara kekeluargaan," ujar mantan Wakil Bupati Karangasem itu.
Widjera juga berpesan kepada masyarakat untuk tetap mengedepankan dan menjaga toleransi dan kerukunan beragama. (LHS)
Kerukunan Beragama di Bali Tetap Terjaga
Jumat, 16 Agustus 2013 12:10 WIB