Singaraja (ANTARA) -
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Buleleng, Bali menggelorakan semangat moderasi beragama di kalangan generasi muda di daerah setempat menjelang perhelatan Pemilu 2024.
"Anak muda adalah pioner gerakkan moderasi beragama di masa sekarang karena dominan generasi saat ini adalah anak muda," kata Ketua FKUB Buleleng Dr Drs I Gde Made Metera di Singaraja, Buleleng, Kamis.
Menurut dia, moderasi beragama adalah cara beragama yang memilih jalan tengah, dimana dalam realisasinya tidak berlebihan atau ekstrem kiri maupun tidak ekstrem kanan.
Metera menjelaskan FKUB memiliki program untuk terus mengkampanyekan semangat moderasi beragama di tengah-tengah masyarakat sebagai wujud persatuan dan kesatuan antar-anak bangsa.
FKUB Buleleng sesuai dengan kongres FKUB secara nasional memiliki program-program prioritas berbasis kerukunan umat beragama dan hal tersebut sebagai titik program penting mewujudkan kerukunan umat beragama.
Kabupaten Buleleng sendiri, kata dia, selama ini selalu terjalin komunikasi dan koordinasi antarumat beragama. Biasanya komunikasi akan dilangsungkan semakin intensif pada saat perayaan hari-hari besar keagamaan di kabupaten ujung utara Pulau Dewata tersebut.
Namun, Metera tak menampik terdapat beberapa permasalahan yang terjadi terkait kedamaian dan kerukunan antarumat beragama di daerah itu. Meskipun begitu, dia meyakini semua masalah bisa dituntaskan dengan jalan musyawarah dan mufakat.
"Masalah pasti ada. Intinya adalah bagaimana kita berkomunikasi dan berkoordinasi. Itu yang penting saya kira," papar dia.
Menjelang Pemilu, pihaknya kini banyak mensosialisasikan semangat moderasi beragama di kalangan anak muda agar jangan sampai memilih calon menggunakan cara politik identitas, atau melakukan polarisasi-polarisasi yang berbau suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).
"Pemilu adalah pesta demokrasi. Perbedaan adalah keniscayaan. Saya mengajak anak muda untuk memilih pemimpin agama dengan semangat kerukunan dan perdamaian," kata dia.