Tabanan (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Anak Agung Ngurah Puspayoga mengkritik klaim Gubernur Made Mangku Pastika atas keberhasilannya merealisasikan program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) selama lima tahun terakhir karena dijalankan secara kolektif melalui persetujuan legislatif.
"JKBM itu program kerja PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) di legislatif, bukan program pribadi Gubernur semata," kata Puspayoga saat bertemu kader PDIP di Kabupaten Tabanan, Sabtu (2/3) malam.
Ia menegaskan hal itu lantaran selama ini Gubernur Made Mangku Pastika dalam berbagai kesempatan menyatakan keberhasilannya dalam merealisasikan JKBM.
"JKBM itu sudah ada saat saya masih menjabat Wali Kota Denpasar. Saat itu pelayanan kesehatan digratiskan baru sampai tingkat Puskesmas," kata Puspayoga yang menjabat Wali Kota Denpasar periode 2000-2005 dan 2005-2008 itu.
Setelah dia terpilih sebagai Wagub Bali pada 2008, maka JKBM dapat dinikmati seluruh masyarakat tidak mampu di Pulau Dewata.
"Saat jadi Wagub saya diskusikan dan belajar ke Sumatra Selatan. Program JKBM justru lahir di DPRD saat mayoritas anggotanya kader PDIP," katanya.
Ia berjanji setelah terpilih sebagai Gubernur Bali akan meningkatkan pelayanan program JKBM menjadi JKBM Plus. "Kalau sekarang orang cuci darah gratis tiga sampai empat kali, mungkin nanti bisa tujuh sampai delapan kali," katanya.
Klaim Puspayoga itu didukung Ketua DPC PDIP Kabupaten Tabanan I Ketut Suryadi. "JKBM itu produk PDIP dengan segala konsekuensinya," katanya.
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengajak masyarakat untuk memilih pasangan Puspayoga-Sukrawan. "Kami para Bupati di Bali butuh orang yang membimbing kami sebagai kepala daerah. Dan sosok itu ada pada PAS (Puspayoga-Sukrawan)," kata Bupati yang juga kader PDIP itu. (EKA/M038)